Semarang, Jatengnews.id – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota tidak bisa dipandang remeh. Meskipun produk rumahan, kualitas dan pamasarannya bisa bersaing dengan produk skala industri.
Salah satu UMKM bernama ‘Sambal Tok’ salah satu contohnya. Produk rumahan asal Kota Semarang itu sudah tembus pasar internasional. Terhitung ada lima negara tujuan ekspor.
Pemilik usaha Sambal Tok, Sulistyorini mengatakan, produk sambalnya sudah diekspor ke Jeddah (Arab), Dubai (UEA), Birmingham (Inggris), Singapura, dan Hongkong.
“Komentar orang banyak yang bagus, katanya yang menjadi ciri khas adalah sambel adalah cita rasa pedasnya. Karena kami memilih bahan baku yang segar dan langsung dari petani,” ucapnya saat ditemui, Minggu (11/4/2021).
Ia mengatakan, sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pusat oleh – oleh dan minimarket di dalam negeri dan luar negeri.
“Seperti Bandeng Juana, ada juga ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) Dubai, di sana dijual di minimarket. Kalau di Jeddah itu biasanya saat momen-momen ibadah haji,” ucapnya.
Sulistyorini mengaku, keunggulan sambal yang dibuatnya dibandingkan produk lain karena tidak memakai pengawet dan menggunakan bahan baku yang segar.
“Selain itu kemasan yang kekinian sehingga awet meskipun tanpa pengawet. Kami menggunakan petcamp/aluminium stanles yang bisa tahan lama,” ucapnya.
Meskipun begitu, di masa pandemi Covid-19 diakui mengalami penurunan produksi. Ia mengaku sebelum pandemi bisa memproduksi 5000 hingga 10000 ribu botol per bulan. Namun karena pandemi berangsur menurun hingga sampai 500 botol saja.
“Satu tahun 2020 benar benar kosong, tahun 2021 mulai bangkit, pusat oleh oleh seperti Bandeng Juana sudah order lumayan. Selain itu untuk ekspor juga mulai bergeliat,” ucapnya.
Saat ini Sulistyorini mengaku harus mengurangi jumlah karyawan karena produksi menurun. Meskipun begitu, ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19. (Majid-01).