29 C
Semarang
, 21 September 2023
spot_img

Pemkot Semarang Gelar Dugderan Secara Sederhana

Semarang, Jatengnews.id – Kota Semarang setiap tahun selalu dimeriahkan tradisi Dugderan menjelang bulan Ramadan. Kegitan tersebut telah dimulai sejak tahun 1881, bahkan telah ditetapkan sebagai  Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia.

Tahun 2021 penyelenggaraan Dugderan tetap digelar dengan sederhana tanpa kemeriahan pawai seperti tahun sebelumnya. Hal itu mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid 19.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Dugderan tetap digelar dengan melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah tidak menggelar arak – arakan Warak Ngendok.

Prosesi Dugderan tahun ini pun dijalankan secara sederhana dari Balaikota Semarang menuju Masjid Agung Kauman Semarang, Minggu (11/4/2021).

Hendi mengatakan, Dugderan secara sederhana tersebut merupakan kali kedua dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang. Sebelumnya, tahun 2019 juga digelar secara sederhana.

“Sama seperti tahun lalu, kita belajar tetap menjalankan tradisi ini untuk menjaga budaya asli Kota Semarang di tengah Pandemi COVID-19. Tahun ini juga dikemas oleh sedulur – sedulur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan protokol kesehatan, sehingga meski tidak semeriah sebelum-sebelumnya tetap bisa dikerjakan,” terang Hendi, melalui keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).

Hendi menjalankan prosesi Dugderan dari halaman Balaikota Semarang dengan sangat terbatas menuju Masjid Agung Kauman Semarang. Setelah itu, Hendi bersama Forkopimda kemudian membacakan Suhuf Halaqof dilanjutkan dengan menabuh bedug sebagai tanda akan tibanya bulan Ramadan.

“Mudah – mudahan selama Ramadhan masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan baik,” pesan Hendi usia melaksanakan proses Dugderan (Majid-02).

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan