29 C
Semarang
, 21 September 2023
spot_img

Petani Sragen Keluhkan Pengurangan Jatah Pupuk Bersubsidi

Sragen, Jatengnews.id – Para petani di Kabupaten Sragen mengeluhkan jatah pupuk bersubsidi yang terus mengalami pengurangan.

Salah satu petani asal Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo menyampaikan, setiap memasuki musim tanam  mayoritas petani juga masih mengeluh jatah pupuk bersubsidi yang berkurang.

“Selalu begini. Saat musim tanam pupuk berkurang. Saat panen harga gabah anjlok. Padahal pemerintah bantu Covid-19 saja bisa, masa jatah pupuk terus dikurangi,” keluhnya kepada Jatengnews.id, Kamis (15/4/2021).

Dia juga menyoroti banyaknya pupuk nonsubsidi yang dinilai hanya untuk dijadikan lahan  bisnis oknum tertentu. Dengan harga cukup mahal, sementara kualitas pupuknya tidak begitu bagus.

“Pupuk nonsubsidi itu reaksinya agak lama. Padahal pupuk itu sangat penting,” tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari menyampaikan, untuk tahun ini alokasi pupuk bersubsidi Sragen memang berkurang jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Menurut Eka, untuk pupuk jenis TSP dan ZA tidak ada jatah lagi. Sementara hanya Urea yang dijatah 99 persen dari pengajuan. Kemudian jenis NPK hanya mendapat jatah 30 persen dari pengajuan kabupaten.

“Sedangkan jatah pupuk organik kita dapatkan. Pengurangan itu karena memang kemampuan anggaran pemerintah yang banyak untuk penanganan Covid-19,” jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis (15/4/2021).

Eka menuturkan,  terkait penyediaan pupuk bersubsidi, dinas sudah berupaya semaksimal mungkin. Pada pendataan awal terkait Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) juga sudah diinput sesuai dengan kebutuhan petani. Tentunya kebutuhan itu disesuaikan dengan rekomendasi Balitbangtan.

Kemudian sebelum membuat RDKK, para petugas PPL juga sudah dikerahkan mendampingi petani dan kelompok tani.

“Dari RDKK kemudian diinput ke E-RDKK. Ternyata yang turun memang di bawah kebutuhan dan RDKK. Saya  berharap kekurangan alokasi itu bisa dipenuhi dengan pupuk nonsubsidi atau dengan menggunakan pupuk organik. Kalau hanya mengandalkan jatah pupuk subsidi memang akan sangat kurang,”tandasnya. (Iwan-01).

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan