24 C
Semarang
, 23 September 2023
spot_img

Batik Warna Alam SiPutri Semarang Bangkit dari Keterpurukan

Semarang, Jatengnews.id – CEO Batik Warna Alam siPutri, Putri Merdekawati mengakui pendapatan yang diperolehnya menurun sangat signifikan ketika masa pandemi. Bahkan di masa sulit itu akhirnya lebih mengandalkan sistem preorder (PO) dan stok yang disiapkan lebih sedikit.

“Sebelum pandemi, kami memproduksi kain dan baju batik warna alam, dan juga ecoprint dan ready stocknya banyak,  Kapasitas produksi sebelum pandemi minimal 100 pc per bulan dan omzet di atas Rp 25 juta, itu sebelum pandemi, ” ungkapnya dalam saluran Youtube Inkubator Bisnis UMKM yang dirilis Jumat (16/04/2021).

Dari bidang pemasaran yang sebelumnya hanya mengandalkan jalur luring seperti pameran dan relasi, harus berubah dengan adanya pembatasan-pembatasan yang ada.

“Kami mulai di titik yang tadinya tidak mengetahui apa-apa tentang dunia online, sekarang kita belajar, berjuang sekali untuk mengandalkan online seperti itu,” ujarnya.

Meski demikian wanita yang menempuh pendidikan S2 Pertanian di Universitas Sebelas Maret di Solo ini, kemudian mencoba  strategi untuk keluar dari masa sulit kala itu.  Strategi diterapkan pada beberapa bidang yaitu dari segi produksi, manajemen sumber daya manusia (SDM), keuangan, serta pemasaran.

Dari segi produksi, dia menambahkan inovasi produksi seperti masker, topi, dan tas berdasarkan riset pasar yang dilakukan.

“Masker ini ternyata lumayan juga omzetnya. Sepertinya kecil barangnya, ternyata setelah dihitung di akhir bulan lumayan gitu,” ucapnya.

Untuk produksi dirinya melakukan efisiensi bahan baku pewarna namun tetap mempertahankan kualitas yang ada. Di samping itu, dirinya juga menghasilkan pakaian yang dinamai “paket hemat”. Ini merupakan produk siap pakai yang sederhana tetapi bahan bakunya relatif murah. Dalam pengelolaan SDM, Putri merasakan lebih ada rasa kekompakan bersama rekan rekannya.

“Contoh T-shirt, Hem, Ecoprint. Mungkin segmen teman-teman di anak muda bisa membuat hoodie. Jadi lebih mudah, cepat, dan murah. Ada lebih banyak waktu kami untuk diskusi. Meeting yang tadinya hanya sesekali sekarang jadi rutin,” jelasnya.

Di masa pandemi ini juga dia berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitas SDMnya dengan mengkuliahkan dan pengikutan pelatihan yang bisa dilakukan secara daring. Untuk segi keuangan, Putri melakukan efisiensi bahan baku demi mengurangi biaya yang harus dihabiskan. Pengeluaran untuk pemasaran maupun perjalanan juga dikurangi, tetapi uniknya, gaji, tunjangan, bonus, dan THR diusahakan masih sama.(Devan-02)

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan