Semarang, Jatengnews.id – Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro menyelenggarakan webinar dengan tema “Pengembangan Museum dan Kawasan Kota Lama Semarang Berbasis Pembangunan Berkelanjutan”.
Ketua Dewan Profesor Undip, Prof. Purwanto mengatakan bahwa salah satu magnet kawasan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara adalah kawasan Semarang Lama atau yang lebih dikenal dengan kawasan Kota Lama.
“Kawasan Kota Lama juga sebagai cagar budaya kota Semarang. Dikelilingi oleh kawasan bangunan pemerintah, fasilitas publik, dan komersial,” kata Purwanto dalam siaran virtual di kanal Youtube Undip TV Official, Jumat (16/04/2021).
Purwanto menuturkan bahwa Kota Lama merupakan potret perkembangan dan transisi kebudayaan yang menjadi modal signifikan bagi Pemerintah Kota Semarang untuk mempromosikan sektor wisata.
Dirinya menyampaikan, pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan membutuhkan sinergi dan tindakan kolaboratif antar sektor baik dari unsur pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
“Oleh karena itu, akademisi dari perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memberikan masukan terhadap konsep-konsep pembangunan, pembenahan, dan upaya pelestarian Kota Lama Semarang yang berbasis pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.
Purwanto mengharapkan webinar yang diselenggarakan ini dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk pembangunan Kota Lama Semarang.
Sedangkan Rektor Undip, Prof Yos Johan Utama mengatakan meskipun menghadapi bulan Ramadan di masa pandemi, pihaknya tidak akan pernah berhenti dalam berkegiatan di bidang akademik yang bersifat strategis.
“Karena memang dewan profesor itu tugas utamanya adalah membahas dan mengkaji hal-hal yang sifatnya strategis baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,” kata Yos Johan.
Di samping itu, Yos Johan memperhatikan sudah banyak perkembangan di kawasan Kota Lama dibanding saat dirinya masih kecil. Namun begitu, ia juga mengingat bahwa belum lama ini wilayah tersebut juga mengalami kebanjiran. Oleh karena itu, sebagai warga Semarang dirinya merasa terpanggil untuk membahas masalah ini.
“Kepemimpinan pasti akan berakhir, tentu estafet itulah yang diteruskan kepada kepemimpinan yang lain. Sekarang salah satu warisan kita adalah memberikan satu masukan yang bersifat berkelanjutan nanti. Jangan sampai hanya di zaman wali kota yang sekarang,” tegas Yos Johan.
Dalam webinar ini beberapa tokoh juga menjadi narasumber yakni Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid Setiadi, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Undip, Prof Dewi Yuliati, dan Guru Besar Fakultas Teknik Undip, Prof Erni Setyowati. (Devan-02).