35 C
Semarang
, 28 September 2023
spot_img

Mengajar Ngaji, Ibadah dan Kebahagiaan Bagi Silvi

Semarang, Jatengnews.id – Bulan suci Ramadan tak menghalangi Silvi Mutiari, seorang transgender perempuan (Transpuan) di Kota Semarang untuk mengajar mengaji kepada anak-anak dan ibu-ibu di sekitar rumahnya yang beralamat di gang sempit Kampung Randusari RT 6 RW 1, Semarang Selatan, Kota Semarang.

Saat tiba di rumahnya, terdengar suara merdu orang melafalkan Al-quran. Suara tersebut berasal dari anak-anak dan ibu-ibu yang tampak semangat  belajar mengaji di rumah yang juga salon tempatnya bekerjasama.

Silvi mengenakan kerudung warna biru muda dengan sabar mengajari bocah kelas 5 SD bernama Guntur (10), yang tengah terbata-bata melafalkan huruf-huruf Hijaiyah dari buku Iqro,
dengan halus oleh Silvi lantaran salah mengeja.

“Saya baru sampai Jilid 3, tapi Mbak Wolly sabar kalau ngajar ngaji,” ucap Guntur saat ditemui, Sabtu (17/4/2021).

Tak hanya anak-anak, seorang Ibu bernama Mega (23), merasa betah belajar mengaji di tempat Silvi lantaran sudah tahu kemampuanya dalam mengajar mengaji.

“Saya sudah kenal mbak Silvi sejak kecil. Jadi tahu lah kapasitas beliau soal belajar mengaji,” terangnya.

Dia mengatakan, tak memandang soal kondisi Silvi sebagai seorang transpuan. Baginya, selama orang tersebut mau berbagi kebaikan dengan ikhlas maka tak perlu dipandang statusnya.

Dia melanjutkan, belajar mengaji di tempat tersebut dimulai masa pandemi Covid-19. Belajar mengaji dilakukan jelang magrib pukul 17.00 WIB. Tetapi selama ramadan jadwal dimajukan tepat bada Asar  pukul 15.00.

Sementara itu, Silvi Mutiari menjelaskan, mengajar mengaji kepada para ibu dan anak bermula saat ustadzah di kampungnya memilih tak mengajar lantaran pandemi Covid-19.

Para tetangga di dekat rumahnya menunjuknya untuk mengajar mengaji ke anak-anak dan para ibu. Ia mengatakan, anak-anak yang belajar mengaji di tempatnya ada empat orang. Sedangkan  ibu ada sebanyak 10 orang.

“Saya ingat dulu ga mudah juga mencari ilmu sehingga saya ingin berbagi ilmu. Sekaligus sebagai ladang ibadah terutama selama bulan ramadan ini,” ucap Ketua Persatuan Waria Semarang (Perwaris) Kota Semarang itu.

Silvi mengatakan ikhlas menjalankan rutinitas mengajar mengaji kepada para anak dan ibu. Mereka juga rutin melakukan kegiatan berupa yasinan dan tahlilan.

“Saya ikhlas secara sukarela mengajar ngaji mereka. Warga sudah sangat kenal kepada Saya.
Apalagi dia dari kecil hingga remaja, saya sudah aktif di kegiatan keagamaan di lingkungannya seperti di remaja Masjid,” ucapnya.

Bagi Silvi  mengajar mengaji adalah sebuah kebahagian tersendiri. Terutama melihat para muridnya yang antusias mengaji. Bahkan dia merasa sedih saat beberapa kali aktivitas mengaji harus tertunda karena dia ada pekerjaan merias. (Majid-02).

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan