32 C
Semarang
, 23 September 2023
spot_img

Antisipasi Debu Erupsi Gunung Merapi, Stupa Candi Borobudur Ditutup Sementara

Magelang, Jatengnews.id – Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan penutupan stupa Candi Borobudur untuk sementara waktu menggunakan terpal/terpaulin.

Dilansir dari Suarajawatengah.id, penutupan stupa Candi Borobudur bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan masih adanya ancaman debu erupsi Gunung Merapi.

“Terpal penutup Candi Mendut kami buka memang karena ada permintaan dari masyarakat, namun untuk penutup stupa Candi Borobudur untuk sementara tetap dipertahankan,” ujar Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Minggu (18/04/2021).

Pengunjung tidak bisa melihat bagian di Candi Mendut akibat semuanya ditutup utuh. Namun, di Borobudur wisatawan masih bisa melihat candi karena hanya stupa dan lorong yang ditutup.

“Sementara ini belum kami buka, tetapi nanti akan ada pertimbangan kembali dari kami,” katanya.

Dalam penutupan stupa, dikatakan selalu diadakan penelitian apakah terjadi kerusakan pada batu. Sementara ini, disampaikan tidak ada yang rusak, hanya saja tumbuh jamur di beberapa bagian yang akan hilang jika dibersihkan.

Surat dari BPPTKG (Badai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) sendiri menyampaikan bahwa laju erupsi diperkirakan tidak akan jauh. Namun, Wiwit mengkhawatirkan apabila erupsi Merapi besar dan abu mencapai lokasi, akan butuh waktu yang lama untuk menutupnya kembali.

“Kemungkinan debu sampai ke sini juga kecil, tetapi proses erupsi itu masih berbulan-bulan. Jadi memang nanti kami akan rapatkan kembali, kalau memang tutup stupa ini harus dibuka maka akan kami buka, tetapi kami ada dasarnya,” terangnya.

Dirinya menyatakan, BKB mempunyai standar operasional prosedur (SOP). Selama status Gunung Merapi siaga, maka penutup stupa tidak boleh dibuka. Tetapi, aturan tersebut dibuat ketika tahun 2010 yang merupakan periodik 100 tahun sekali erupsi besar Merapi.

“SOP yang periodik empat tahunan belum kami buat. Nanti barangkali di SOP itu akan dirinci untuk yang periodik 100 tahun seperti apa, yang periodik 4 tahun seperti apa sehingga kami tidak berlama-lama menutup stupa Candi Borobudur,” tandasnya. (Antara/Devan-02)

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan