Semarang, Jatengnews.id – Yayasan Baitul Mal (YBM) PT PLN (Persero) UID Jateng dan DIY berkolaborasi dengan Inisiatif Zakat Indonesia Jawa Tengah (IZI Jateng) melakukan peluncuran program budidaya jamur tiram di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Bidang Perencanaan Program YBM PT PLN (Persero) UID Jateng dan DIY, Hardian Sakti Laksana menyampaikan bahwa budidaya jamur tiram saat ini masih menjadi tren. Diharapkan dengan adanya program ini, perekonomian masyarakat bisa meningkat dan menambah pendapatan warga khususnya di Banjardowo. Di samping itu, produk yang dihasilkan juga bisa memenuhi permintaan jamur dari pasar.
“YBM PLN merupakan yayasan yang mengelola dana zakat pegawai PLN untuk disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Kami dalam program ini berharap bisa mengentaskan ekonomi masyarakat khususnya di Banjardowo,” terang Hardian.
Ia menuturkan bahwa program ini merupakan program berkelanjutan. Hardian mengatakan akan melakukan pendampingan dan evalusi yang diharapkan bisa terus berkesinambungan.
Lurah Banjardowo, Suhartono menyampaikan apresiasinya atas peluncuran program budidaya jamur tiram yang diinisiasi oleh YBM PT PLN (Persero) UID Jateng dan DIY bersama IZI Jateng.
“Kami bangga, dalam pandemi seperti ini masih ada celah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara saat ini baru ada 3 atau 4 orang penerima manfaat, semoga ke depan bisa lebih banyak lagi,” harapnya.
Kepala IZI Jateng, Djoko Adhi Saputro mengucapkan rasa syukurnya atas kesempatan sinergi dengan YBM PLN (Persero) UID Jateng dan DIY untuk melaunching program budidaya jamur tiram di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang tersebut.
“Ini satu inisiasi dari kami. Mudah- mudahan usaha jamur tiram yang sudah dirintis dan mendapat support dari YBM PLN UID Jateng terus berkembang,” kata Djoko.
Lanjutnya, saat ini program masih hanya untuk 4 penerima dengan kapasitas masing-masing mendapat 1000 bibit untuk budidaya jamur tiram.
“Ini kesempatan luar biasa, karena penerima sebelumnya sudah merintis meski dengan kapasitas lebih kecil. Semoga dukungan ini bisa menjadi semangat bagi mereka,” ujarnya.
Djoko mengaku bercita-cita agar ke depannya tempat ini bisa menjadi satu kawasan integral dalam aspek budidaya jamur tiram, sampai menjadi hasil olahan.
“Semoga bisa menjadi tempat edukasi dan pelatihan. Masyarakat juga bisa belajar tentang budidaya jamur tiram di sini,” pungkas Djoko.
Salah satu penerima program ini, Yohanes Sani mengaku bersemangat untuk terus mengembangkan jamur tiram ini.
“Alhamdulillah, terimakasih YBM PLN dan IZI, semoga ke depan bisa lebih banyak produksinya, dan bisa mengembangkan lebih banyak produk atau kuantitasnya,” tandasnya. (Devan-02)