29 C
Semarang
, 27 September 2023
spot_img

DPR RI Paryono Imbau Pemudik Patuhi Larangan Mudik

Karanganyar, Jatengnews.id – Warga yang saat ini berada di perantauan, diminta untuk patuh terhadap imbauan pemerintah agar tidak mudik ke kampung halamannya saat lebaran mendatang.

“Larangan agar tidak mudik ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang belum juga selesai, bahkan cenderung mengalami kenaikan,” kata Anggota DPR RI ini yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Karanganyar, Sragen dan Wonogiri, Paryono usai kunjungan kerja dalam ranga masa reses, Minggu (25/4/2021).

Menurut Paryono, saat ini pandemi Covid-19 belum juga selesai. Kebijakan pemerintah untuk melarang mudik, ujarnya, merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kesehatan warganya.

“Saya mengimbau agar saudara kita yang berada di perantauan untuk tidak mudik dulu. Pandemi Covid-19 belum berakhir dan cenderung mengalami peningkatan. Lihat saja kasus di India yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Larangan mudik ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesehatan warganya agar penyebaran visur ini dapat ditekan,” terang Paryono.

Kalau terjadi pergeseran masyarakat, Paryono menuturkan, akan beresiko sangat tinggi terhadap penyebaran Covid-19. Seluruh masyarakat, kata dia harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi diri dalam melakukan aktifitas.

“Keputusan pemerintah ini kita hargai, demi keselamatan semua, demi kebaikan bersama. Soal ekonomi semua mengalami. Dan Alhamdulillah saat ini juga mulai mengalami kenaikan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan terjadinya peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Karanganyar, Kepala Satpol PP, Yopi Ekojati Wibowo, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu (25/4/2021) mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan dilokasi yang menjadi pusat keramaian. Seperti di alun-alun dan taman Pancasila. Yopi menegaskan, saat melakukan patroli, Satpol PP tidak mengamabil tindakan kepada warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Kami hanya mengimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Jika kami menemukan ada warga yang tidak mengenakan masker, kami minta untuk segera pulang,” tegasnya.

Di sisi lain, Yopi mengungkapkan, memasuki minggu kedua bulan Ramadhan, salah satu masjid yang berada di Desa Jati Kecamatan Jaten, terpaksa tidak dapat digunakan untuk shalat berjamaah. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan, terdapat satu jamaah yang diduga terkonfirmasi positif Covid-19.

“Sudah dua hari ini salah satu maskjid di Desa Jati belum dapat digunakan untuk shalat berjamaah termasuk shalat tarawih. Kita akan melakukan sterilisasi terlebih dahulu,” tandasnya. (Iwan-01).

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan