Demak, Jatengnews.id – Sukseskan program “SMK Mbangun Desa” SMKN 1 Sayung Demak menggelar pelatihan membatik dengan bahan alami bagi warga, santri dan alumni di aula sekolah, Rabu (28/4/2021).
Pelatihan membatik diikuti belasan peserta dan dipandu oleh guru tata busana dan siswa dengan metode ecoprint, yakni teknik memberi motif pada kain dengan komponen tumbuhan baik daun, batang, bunga dan biji.
“Senang ada acara pelatihan semacam ini,nanti di rumah bisa kita praktekan langsung,” ungkap Taufan peserta dari Desa Loireng, Kecamatan Sayung kepada Jatengnews.id.
Para peserta mempraktikkan teknik echopounding yakni proses memindahkan warna daun atau bunga dengan pukulan.
Ketua Kompetensi Keahlian Tata Busana SMK N 1 Sayung, Sri Sumaryani menjelaskan, jika dibandingkan dengan batik tulis, pembuatan batik dengan teknik echopounding bisa lebih mudah terutama saat transfer warna dari daun atau bunga ke dalam kain.
Langkah echopounding, lanjut dia, yaitu menggelar daun atau bunga di atas kain polos yang sudah direndam tawas, kemudian dipukul pukul sesuai pola yang tercetak di kain tersebut. Setelah itu fiksasi atau penguncian warna, dengan cara mencelupkan kembali kain yang sudah berpola ke dalam rendaman air tawas.
“Prosesnya mudah dan murah, bahannya juga banyak tersedia di lingkungan sekitar kita. Aman dan tidak menghasilkan limbah kimia. Semuanya alami,” jelas Sri.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sayung, Santoso menyebut, pelatihan batik ecoprint merupakan salah satu program SMK Mbangun Desa.
“Sebagai wujud kepedulian sekolah terhadap desa,” ujarnya.
Dikatakan, pandemi Covid-19 banyak warga dan alumni yang kehilangan pekerjaan atau menjadi korban PHK. Sehingga, pelatihan tersebut bertujuan agar peserta mendapatkan ilmu dan ketrampilan yang nantinya bisa menjadi bekal untuk berwirausaha di tengah situasi sulit pandemi Covid-19.
“Semoga pelatihan ini bermanfaat dan setelah pelatihan mereka bisa berwirausaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” harapnya. (Zaidi-01).