Semarang, Jatengnews.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen membagikan ribuan paket sembako kepada santri dan warga tidak mampu terdampak Covid 19 di seluruh Jawa Tengah. Paket sembako sebanyak 18 ribu itu akan didistribusi ke 35 Kab/Kota di Jateng.
“Ada 18 ribu paket sembako. Sasaran kepada masyarakat dan sebagian lainnya untuk santri yang tidak bisa mudik di 35 kota kabupaten se Jawa Tengah,” ujar Gus Yasin sapaan akrabnya usai melepas 8 truk berisi sembako di halaman kampus IKIP Veteran (IVET) Semarang, Rabu (28/4/2021) sore.
Dia menjelaskan, 18 ribu paket itu sembako berisi beras, minyak dan gula itu berasal dari komunitas Santri Gayeng Nusantara dan beberapa donatur yang enggan disebutkan namanya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman Santri Gayeng Nusantara di 35 Kabupaten Kota se-Jateng, dan sebagian yang ada di Jatim. Alhamdulilah kita bisa berbagi dengan masyarakat dan juga para santri,” ucapnya.
Gus Yasin juga pun mendukung penuh kebijakan larangan mudik bagi santri. Bahkan, putra Kyai Maimoen Zoebair ini langsung mengalokasikan bantuan sembako bagi santri di pondok pesantren yang tidak bisa mudik.
Sebagai panglima santri Jateng, Gus Yasin tidak mempermasalahkan tidak adanya dispensasi bagi santri yang mudik. Sebab itu merupakan bagian dari usaha memutus mata rantai penularan Covid 19.
Selain itu, keputusan ini juga mendapat dukungan penuh dari kyai di pondok pesantren. Mereka, kata Gus Yasin, tetap bersemangat mengajar meski di hari lebaran.
“Di ponpes, kiai untuk bulan puasa biasanya berharap (santri) tidak usah, pulang tetap menngaji. Biasanya tetap nyaman mengajar,” terang dia.
Menurut dia, sejak pandemi Covid 19 melanda, pondok pesantren di Jawa Tengah telah melakukan berbagai penyesuaian terkait protokol kesehatan.
“Kondisi saat ini sejak tahun kemarin tradisi sowan dibatasi. Biasanya tamu bebas, sekarang ada prokes bahkan ada ulama yang tidak terima tamu,” katanya. (Majid-02)