Karanganyar, Jatengnews.id – Ikatan Cendekiawan Muslim Karanganyar (ICMI) akan menampilkan RA Kartini dalam kiprah yang lebih islami. Saat ini ICMI Karanganyar sedang mengumpulkan berbagai bahan untuk penelitian yang akan mengungkap sisi Islami dari tokoh emansipasi wanita tersebut.
Hal itu dkatakan Koordinator Daerah (Korda) ICMI Karanganyar Kadi Sukarna usai mengikuti webinar Transformasi Peran Wanita di Abad 21, Kamis (29/04/2021). Dalam webinar tersebut juga menampilkan Siti Komsyah Juliyatmono (istri Bupati Karanganyar, red) dan DR Nuning Hidayah Sunani anggota Departemen Wanita ICMI Karanganyar sebagai pembicara. Webinar itu diikuti ratusan perempuan se Karanganyar.
Menurut Kadi Sukarna, saat ini yang terdengar dari RA Kartini adalah perjuangan emansipasi wanitanya yang tertuang dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Dijelaskannya, buku tersebut merupakan salah satu ayat dalam Alquran yang berbunyi Minadzulumati ilannur.
“Saat ini masih dalam tahap pengumpulan bahan dan referensi untuk menampilkan RA Kartini ini sebagai santri yang Islami,”jelas Kadi Sukana.
Kadi Sukarno mengungkapkan, selama ini belum terdengar kesantrian RA Kartini yang menuntut ilmu kepada ulama KH Sholeh Artinya bahwa RA Kartini belajar dan satu guru dengan KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.
Kisah yang muncul saat ini, tegas Kadi Sukarna tidak salah. Perjuangan RA Kartini dalam menggugat emansipasi perempuan agar diberi hak yang sama tentang pendidikan, kiprah yang juga sepadan dengan pria, tidak dikesampingkan peranannya. Namun disisi lain ujarnya harus dilihat dari aspek kesantriannya, sehingga seorang wanita tetap bisa mendidik anak dengan sempurna, melahirkan generasi unggul, juga harus ditmpilkan.
“Dari sinilah semestinya kita harus melihat bahwa RA Kartini dilihat kesantriannya, bukan hanya seperti yang ditampilkan cerita RA Kartini bersurat-suratan dengan orang Belanda Abendanon sehingga surat RA Kartini itu disusun menjadi buku Habis Gelap Terbitlah Terang,”tegasnya.
Ditambahkannya, seminar tentang sosok RA Kartini yang islami akan digelar tahun depan. Sehingga sosok utuhnya akan juga dikenal, bukan sekadar sosok sekarang yang lebih ke arah nasionalis dibandingkan islami yang menonjol.
“Kemunculan RA Kartini dalam sosok yang lebih islam itu akan menjadi contoh bahwa Islam itu menempatkan perempuan di sisi yang terhormat dan tinggi dalam segala kiprahnya, termasuk emansipasi”pungkasnya.(Iwan-02)