36 C
Semarang
, 21 September 2023
spot_img

Psikiatri Undip Gelar Webinar Kesehatan Mental

Semarang, Jatengnews.id – Program studi pendidikan dokter spesialis psikiatri bagian psikiatri Fakultas Kedokteran  Universitas Diponegoro (UNDIP) bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang Semarang menggelar seminar online, Jum’at (30/04/2021).

Webinar yang mengusung tema ‘Masalah Gangguan Mental Pada Remaja Saat Pandemi Covid-19’ berlangsung meriah.

Narasumber webinar dr. Rachmawati menuturkan, bahwa remaja saat ini sangat rentan mengalami kesehatan mental yang ditimbulkan oleh adanya pandemi Covid-19. Dimana kebijakan penanggulangan penyebaran Covid-19 di Indonesia berpotensi memicu Anxiety (gangguan kecemasan), depresi, dan stress di masyarakat.

“Faktor lain yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan adalah lingkungan, emosional, dan faktor fisik. Selain itu, penyebaran informasi tidak benar (hoax)
serta teori konspirasi juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental,” terangnya.

Menurutnya, permasalahan kesehatan jiwa selama pandemi Covid-19 di Indonesia dari 2364 responden di dapatkan hasil 67 persen depresi, 68 persen kecemasan, dan 77 persen trauma psikologis. Sedangkan penyebab remaja rentan alami masalah kesehatan saat pandemi yakni karena masa remaja menjadi masa untuk pengembangan sosialisasi.

“Faktor yang berpengaruh pada kesehatan mental remaja yaitu kematangan dan pertumbuhan, ingatan terhadap suatu obyek, kemampuan untuk menilai realitas secara tepat, dan hati nurani belum berkembang,” jelasnya.

Sementara itu, dr. Ratih Widayati menjelaskan bahwa kecemasan atau efek yang ditimbulkan oleh pandemi terhadap kesehatan mental adalah hal yang wajar.

“Merupakan hal yang normal pada waktu yang menekan ini untuk merasakan perasaan sedih, marah, frustasi, cemas ataupun semuanya. Kamu diizinkan merasakannya dan mengkomunikasikan pada orang lain mengenai perasaan mu,” paparnya.

Ratih menambahkan, untuk tips menjaga kesehatan mental saat pandemi usahakan untuk tetap mempertahankan rutinitas, seperti memulai hari pada waktu yang hampir sama setiap harinya. Kemudian praktekan sleep hygiene dengan mempertahankan jadwal tidur yang konsisten hingga menghindari kafein mulai dari sore hari.(Nizar-02).

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan