Roma, Jatengnews.id – Dua wakil Inggris Manchester United dan Arsenal meraih hasil berbeda ketika melakoni leg kedua semifinal Liga Europa. Manchester United mendapat perlawanan sengit saat bertandang ke markas AS Roma di Stadio Olimpico, Jumat (7/5/2021) dini hari WIB. Setan Merah harus menyerah dengan skor 2-3 dalam pertandingan ini.
Setan Merah mampu unggul lebih dulu melalui tembakan jarak jauh Edinson Cavani pada menit ke-39. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai. Roma yang kini tertinggal lima gol secara agregat tampil lebih lepas usai turun minum. Roma langsung tancap gas dengan dua gol melalui Edin Dzeko dan Bryan Cristante pada awal babak kedua membuat Il Giallorossi membalikkan kedudukan menjadi 2-1.
Cavani kembali membuat kedudukan seimbang pada menit ke-69. Roma memastikan kemenangannya saat waktu normal tersisa tujuh menit. Tembakan voli Nicola Zalewski bersarang ke gawang David De Gea setelah sempat membentur kaki pemain Manchester United.
Meski AS Roma menang dengan skkor 3-2 tidak cukup mengantarkan Serigala Ibu Kota Italia ke final karena secara agregat kalah 8-5.
Di pertandingan lain, Arsenal gagal menyusul rekan senegaranya ke final. The Gunners hanya mampu bermain imbang 0-0 saat menjamu Villarreal di Emirates Stadium.
Arsenal sebenarnya hanya butuh kemenangan dengan skor 1-0 untuk melaju ke final. Itu setelah tim asuhan Mikel Arteta takluk 1-2 pada pertemuan pertama.
Hasil ini mengubur mimpi Arsenal untuk meraih gelar juara dan berlaga di Liga Champions musim depan. Villarreal akan menantang Manchester United pada laga final yang rencananya berlangsung di Gdansk Arena, 26 Mei mendatang.
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengakui timnya lolos ke final karena penampilan gemilang di babak kedua pada leg pertama lalu. Dalam 45 menit, timnya membalikkan ketertinggalan 1-2 menjadi 6-2, alias memborong lima gol pada laga tersebut.
Meski lolos ke final, tapi penampilan di markas Roma cukup mengecewakan. Bahkan Solskjaer lebih memuji penjaga gawangnya David de Gea yang tampil apik di bawah mistar gawang.
“Rasanya menyenangkan bisa mencapai final. Kami memainkan satu babak yang sangat-sangat bagus di Old Trafford, yang meloloskan kami. Tapi saya kecewa kami kalah, terutama dengan cara main kami di babak kedua hari ini,” ungkap Ole Gunnar Solskjaer.
“Skornya bisa saja dengan mudah jadi 8-6 buat mereka. Ini pertandingan yang aneh. Kami terus memberikan bola ke mereka, tapi untungnya kami punya salah satu kiper terbaik di dunia. Kami di final dan menantikan tanggal 26 Mei,” tutup Solskjaer kepada BT Sport dikutip BBC.(02)