Karanganyar, Jatengnews.id – Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri agar lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan ummat. Hal tersebut dikatakan Kepala Kemenag Karanganyar Wiharso kepada sejumlah wartawan Jumat (7/05/2021).
Menurut Wiharso berdasarkan SE Menteri Agama No 7 Tahun 2021, untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang dilakukan di lapangan hanya dilakukan di wilayah zona hijau dan kuning. Sedangkan untuk zona merah dan orange, disarankan agar dilaksanakan di rumah masing-masing.
Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di masjid dan lapangan, hanya dapat dilakukan di zona hijau dan kuning. Hal ini, Wiharso menuturkan, berdasarkan penetapan pihak berwenang dalam hal ini Satgas Covid-19.
Dalam hal pelaksanaan shalat id dilakukan di masjid, wajib menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan para jamaah yang hadir tidak melebihi 50 persen dari kapasitas yang ada, panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu tubuh. Bagi lansia, orang baru sembuh dari sakit atau baru saja melakukan perjalanan, disarankan tidak menghadiri shalat di masjid dan lapangan. Seluruh jamaah tetap menggunakan masker, khotbah dilakukan paling lama 20 menit. Setelah shalat, kata Wiharso, para jamaah langsung pulang serta menghindari berjabat tangan dan bersentuhan secara fisik.
“Pedoman kami adalah SE Menteri Agama No 7 tahun 2021. Dalam SE disebutkan bahwa bagi daerah atau wilayah yang tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi, maka Shalat Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini sejalan dengan fatwa MUI dan ormas Islam lainnya. Kami hanya menyampaikan normatif sebagaimana yang disebutkan dalam SE Menteri Agama. Kami menyarankan agar kita lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan ummat,”tegasnya.
Disisi lain, sama halnya dengan penetapan awal bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri tahun 1442/2021, dapat dipastikan tidak ada perbedaan.
“Tidak ada perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan sampai tahun 2023 mendatang tetap bersama. Posisi hilal untuk Idul Fitri 4 derajat. Sebagaian di wilayah lain tetap terlihat. Antar ormas islam yang rukyah dan hisab nanti pasti ketemu di waktu yang sama,”pungkasnya. (Iwan-02)