Karangnyar, Jatengnews.id – Meskipun ada larangan mudik, namun banyak masyarakat perantauan yang telah kembali ke kampung halamannya sebelum 6 Mei 2021. Untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19, pemerintah melalui Satgas penanggulangan Covid-19 ditingkat desa, melakukan berbagai antisipasi. Diantaranya dengan menunjukkan surat bebas Covid-19, melakukan isolasi mandiri selama lima hari serta melakukan pengawasan yang dilakukan oleh pra RT dan RW melalui program jogo tonggo.
Hal tersebut dikatakan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Muhammad Yunus usai melakukan kunjungan kerja ke Desa Waru Kecamatan Kebakramat Senin (10/05/2021).
Menurut Muhammad Yunus, secara keseluruhan dari monitoring ke berbagai Desa, masyarakat Desa dan Satgas Covid 19 di Kabupaten Karanganyar, telah melakukan langkah-langkah antisipatif, tidak hanya terkait pemudik namun juga terkait budaya lokal berupa silaturahmi dan sungkeman yang dilakukan masyarakat setelah sholat Ied.
Dikatakannya, kebijakan lokal dan pendekatan humanis harus dilakukan kepada para pemudik sehingga tidak menimbulkan keresahan sosial. Apresiasi diberikan atas kreativitas dan kearifan lokal dalam membuat kebijakan, terutama dalam menyikapi situasi bahwa mudik tidak terbendung lagi. Maka desa harus melakukan langkah-langkah yang arif
“Kami memberikan apresiasi atas kesabaran Satgas Covid didukung aparatur Babinsa dan Polsek, dalam menyikapi berbagai respon warga terhadap pandemi covid 19, yang sangat beragam dan tidak sedikit yang tidak percaya adanya Covid-19,”jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah itu juga mendorong pemerintah untuk tetap melakukan antisipasi dan mengingatkan kembali agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Jangan lalai. Kami mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan yang arif. Roda perekonomian tetap jalan, namun protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan ketat,”tegas anggota FPAN tersebut. (Iwan-02)