Pati, Jatengnews.id – Menjelang lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah, penjual ketupat sudah mulai terlihat menjual dagangannya. Salah satunya penjual ketupat di Pasar Tayu, Kabupaten Pati.
Salah satu pedagang ketupat, Anwar (30) mengaku sudah lima tahun menjual ketupat menjelang lebaran di Pasar Tayu. Ia memulai jualan ketupat sejak dini hari hingga sore hari.
“Sekitar lima tahun lebih saya berjualan ketupat yang hanya mendekati lebaran saja. Kalau saya berjualan dari jam 03.00 pagi sampai sore,” ucapnya, Rabu (12/5/2021) pagi.
Bapak anak satu ini mengungkapkan, penjualannya tahun ini menurun omsetnya dibandingkan tahun kemarin. Hal itu disebabkan karena imbas larangan mudik lebaran tahun ini.
“Karena lebaran tahun ini dilarang mudik jadi jarang yang kumpul seperti dulu-dulu. Penjualan juga menurun dibandingkan tahun lalu. Kalau sekarang itu sekitar Rp 300 ribu, tahun lalu Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu,” ungkapnya.
Anwar mengakui tahun ini terpaksa mengurangi stok ketupat yang dijualnya. Biasanya, ia menjual sampai ratusan ikat ketupat. Namun, karena pandemi Covid 19 ia hanya menyediakan saat ada permintaan saja.
“Saya nggak berani ambil resiko, jadinya hanya menjual mengikuti permintaan, kalau ramai saya ambil lagi kalau sepi tidak nambah lagi,” ujarnya.
Anwar menceritakan, datang ke Pasar Tayu sejak pukul 03.00 WIB dan langsung membuat anyaman ketupat dari daun janur yang baru dipetik.
Kulit ketupat yang sudah dianyam Anwar itu dijual dengan harga Rp 8 ribu per ikat dengan isi 10 anyaman ketupat. Sedangkan, harga Rp 20 ribu dengan isi 25 ketupat.
“Harga juga bermacam-macam. Sesuai dengan jumlah ketupat setiap ikatan. Ada yang berisi 10 ada yang 25 biji setiap ikat,” tutupnya. (Majid-02)