32 C
Semarang
, 23 September 2023
spot_img

Pembinaan Kemandirian Lapas Bulu, Bantu Pemasukan Napi dari Bilik Penjara

Semarang, Jatengnews.id – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Kelas II A Semarang patut dibanggakan. Pasalnya, mereka tidak ingin membebani keluarga di rumah selama menjalani masa hukuman di penjara.

Di lapas perempuan Bulu Kota Semarang terdapat pembinaan kemandirian Kelompok Kerja (Pokja) kegiatan kerja meliputi membatik, menjahit, membuat bakery, salon, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan, sebagian sudah menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk memproduksi barang pesanan.

Melalui Pokja tersebut, napi perempuan dibimbing untuk lebih produktif dan bisa mendapatkan premi atau upah. Sehingga, uang tersebut bisa dikirimkan kepada keluarga yang ada di rumah.

Kasi Kegiatan Kerja Lapas Bulu, Rini Sulistyowati mengatakan, warga binaan yang tertarik mengikuti program pembinaan kemandirian sebanyak 140 orang dari sekitar 269 warga binaan.

Ia mengatakan, premi atau upah yang didapat napi sebesar 50 persen dari keuntungan. Sisanya, 35 persen untuk pengembangan dan 15 persen untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB).

“Sehingga sangat memungkinkan (napi) yang produktif bisa menafkahi keluarganya yang ada di rumah,” ujar Rini saat ditemui di Lapas Perempuan Bulu, Senin (17/5/2021).

Ia mengatakan, sampai saat ini Pokja yang paling banyak diminati oleh warga binaan adalah menjahit. Untuk pelatihannya, disesuaikan dengan program pelatihan selama satu tahun ada 4 paket pelatihan.

Ia menambahkan, tidak semua napi bisa mengikuti pembinaan kemandirian. Syaratnya adalah napi tersebut kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap dan telah menjalani minimal setengah dari masa tahanan.

“Kemudian untuk seleksi penempatan masing-masing Pokja, nantinya pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang akan mengadakan assessment, menyeleksi dan menentukan napi yang bersangkutan cocoknya ikut kegiatan apa,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga binaan lapas perempuan, Warsinah mengaku bersyukur bisa mengikuti pembinaan kemandirian. Warsinah mengaku, setelah bebas dari tahanan ingin membuat usaha bakery yang didapatkan selama menggeluti Pokja Tata Boga.

“Senang, ingin membuka sendiri usaha bakery setelah bebas dari penjara,” ucapnya.

Ia mengatakan, di masa lebaran ini usaha kue di Pokja Tata Boga  yang dijalaninya mendapat banyak pesanan. Ia mengaku sudah menjul ratusan roti kering untuk jajanan lebaran.

“Hasilnya ya untuk kebutuhan pribadi di sini, kalau sisa saya kirimkan keluarga di rumah,” ucap Warsinah Napi kasus Narkoba itu. (Majid-02)

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan