Semarang, Jatengnews.id – Sudah satu bulan lamanya Kampung Tambaklorok, Kota Semarang dilanda banjir pasang air laut (Rob). Kondisi tersebut membuat aktivitas warga terganggu. Khususnya bagi warga yang sedang merayakan Lebaran Idul Fitri dan Syawalan tahun ini.
Dari pantauan, hampir semua wilayah di Tambaklorok digenangi air rob. Kondisi paling parah berada di RW 15 yang wilayahnya berada di pinggir dan menghadap langsung ke laut.
Tinggi air rob variatif, mulai dari 30 cm hingga 50 cm. Kondisi tersebut membuat sepanjang jalan gang di kampung tersebut digenangi air rob. Bahkan beberapa rumah juga kemasukan air karena posisi rumah lebih rendah dari jalan gang.
Ketua RT 7 RW 15 Tambaklorok Rakiman mengatakan, seluruh RT di kawasannya terendam rob. Ia mengaku, setiap hari selama sebulan dilanda rob dari sekala mulai kecil sampai besar. Hal tersebut membuat ratusan KK terdampak.
“Di wilayah RW 15 saja sudah ada 600 an KK, belum yang RW lain. Hampir 60 persen terkena rob,” ucapnya saat ditemui, Rabu (19/5/2021).
Ia mengatakan, Kondisi tersebut membuat aktivitas warga terganggu apalagi saat ini tengah merayakan lebaran Idul Fitri. Apalagi, rob datang saat aktivitas warga sedang berlangsung.
“Saat lebaran terganggu sekali, rob mulai datang pukul 11.00 siang sampai 19.00 WIB itu kan saat warga beraktifitas. Pinginnya saat lebaran mau memakai baju dan sepatu baru, tapi karena rob akhirnya ga jadi dipakai,” tambahnya.
Salah satu warga lainya, Sutrisnah (52) dalam merayakan tradisi kupatan terpaksa memasak kupat, lepet, dan lontong dengan kondisi seadanya. Ia memasak di pinggir jalan gang yang kondisinya sedikit terkena air.
“Karena tempatnya tidak ada, yang di dalam rumah kemasukan air rob dan kompor ga bisa menyala akhirnya masak di pinggir jalan gang,” ucapnya.
Sementara itu, warga lainnya, Amron S berharap kepada pemerintah segara mengatasi kejadian rob di Tambaklorok dengan segera membangun sabuk pantai yang berada di Kali Banger. Namun saat ini belum terealisasi.
“Rencana pemerintah kemarin ingin membuat sabuk pantai dengan membangun pancang di Kali Banger dari ujung arteri sampai ujung laut,” tutupnya. (Majid)