32 C
Semarang
, 23 September 2023
spot_img

Wisuda Ke-162, Rektor Undip Ajak Wisudawan Jaga Integritas

Semarang, Jatengnews.id – Sebanyak 701 wisudawan  atau 45.64 persen yang berpredikat cumlaude mewarnai acara Wisuda ke 162 Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang digelar daring dan luring, Rabu (19/5/2021).

Wisuda yang digelar tiga tahap selama dua hari hingga Kamis (20/5/2021) ini terdapat 1.536 orang yang dikukuhkan menjadi wisudawan. Mereka meliputi program Doktor 32 orang, Magister 275 orang, Spesialis 45 orang, Profesi 47 orang, Sarjana 1.007 orang, Sarjana Terapan 3 orang dan Diploma 127 orang.

Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama mengucapkan, selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah diwisuda dengan gelar kesarjanaan, pasca sarjana dan diploma dengan sejumlah predikat yang telah dimiliki.

Prof Yos Johan menginggatkan kepara para wisudawan untuk berbangga, karena saudara telah lulus di Universitas yang telah terakreditasi A.

“Jadi bekal yang sudah diberikan oleh Universitas kepada anda sudah terakreditasi  sangat baik. Sehingga mantap dan tegak untuk melangkah ke depan,” ujarnya.

Dijelaskan pula, agar orang tua juga ikut bangga karena anaknya juga lulus di Universitas favorit di Indonesia.

“Jadi betapa sulitnya untuk masuk di Universitas. Tapi jangan dijadikan alasan masuknya sulit keluarnya jangan cepat-capat. Tetapi masuknya sulit keluarnya juga harus secepat mungkin,” ujar Prof Yos Johan dengan sedikit candaan.

Sementara itu, dari  140an perguruan tinggi di Indonesia hanya 12 perguruan tinggi yang masuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dan Undip rangking 2 di seluruh Indonesia.  Undip juga masuk the best  1000 yang alumninya mudah mendapatkan pekerjaan versi US serta masuk the best  9 versi Times Higher Educational World University Ranking 2021 For Indonesia Region.

“Selain itu, Undip juga masuk Green Metric World University Rangkings yakni kampus yang memiliki suasana alam dan kehijauan yang asri nomor dua (2) di perguruan tinggi Indonesia dan 38 perguruan tinggi dunia,” ujarnya.

Sejak adanya pandemi Covid-19 ini kehidupan negara kita maupun dunia seolah-olah tidak punya harapan lagi. Segala sektor terdampak dan seolah-olah negara tidak ada harapan lagi untuk bangkit. Benarkah demikian? .  Lalu bagaimana sikap kita untuk menghadapi perubahan yang secara mendadak ini yang berdampak perubahan sistematis kehidupan yang ada dan mungkin kita tidak tahu apakah ini bisa terjadi 2 tahun,  3 tahun,  4 tahun bahkan 7 tahun.

“Maka bersyukurlah kalau kita saat ini masih memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan. Di seberang sana masih banyak saudara-saudara kita yang belum memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan. Pabrik tutup, toko tutup kalaupun masuk hanya dibayar 1/3 dan itu terjadi di mana-mana,” kata laki-laki kelahiran Semarang  10 November 1962 ini.

Melihat situasi tersebut, Prof Yos Johan melalui Undip berusaha mengurangi dampak ekonomi yang akut ini dengan melakukan kebijakan-kebijakan welas asih.  Seperti melakukan pembebasan uang kuliah dengan pendekatan kasus perkasus terhadap mahasiswa yang mengalami penurunan ekonomi. Selain itu, potongan UKT 50 persen untuk mahasiswa semester 7 sampai 9, pembayaran UKT secara mengangsur dan penundaan pembayaran hingga pemberian sembako dan pemberian batuan uang tunai baik mahasiswa maupun masyarakat sekitar.

“Dan salah satu program andalan kami untuk menjaga marwah yakni sebagai mahasiswa yang mandiri kami buka lowongan pekerjaan dengan magang dan bergaji,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, betapa berat yang harus dihadapi para wisudawan lulusan saat ini bahkan di seluruh Indonesia. Hari ini kita diwisuda, besok pagi bangun tidur kemudian mandi mau ke mana belum ada pekerjaan sementara ekonomi menurun, aktivitas dibatasi, boleh kumpul tatapi harus berjarak.

“Namun jangan bersedih (La Tahzan) karena Allah SWT sudah merancang janjinya dalam Al Qur’an disampaikan Inna ma’al usri yusran yang artinya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Maka kami mengajak wisudawan dan wisudawati mari berbaik sangka kepada Allah SWT, sesungguh prasangka Allah tergantung prasangka kita. Jadi tetap optimis Insya Allah, Allah akan memberikan jalan sesuai janjinya. Bahkan binatang melatapun sudah dipastikan rejekinya,” katanya.

Sehingga, menghadapi ini semua, tentunya dibutuhkan jiwa yang tangguh, dan pantang menyerah, inovatif, serta kelincahan dan kecepatan untuk beradaptasi serta semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT karena hanya kepadanyalah tempat berlindung dan hanya kepadanyalah kembali.

“Banyak sekali tugas kita bahkan semakin kompleks serta incredible (luar biasa). Maka dibutuhkan sikap integritas karena setelah ini, kita memegang profesi- profesi kita. Kata integritas itulah yang seharusnya dipegang dan menjadi kunci untuk meriah kesuksesan,” tegas Prof Yos Johan.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof Budi Setiyono menyampaikan, pada wisudawan tahap ini, terdapat 45 orang penerima beasiswa bidik misi. Bidik misi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada para mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik namun perlu bantuan ekonomi.

“Tidak lupa, kami sampaikan kebanggaan atas capaian prestasi akademik yang diperoleh oleh para wisudawan ,” kata Prof Budi Setiyono PhD. (Devan-01).

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan