Jakarta, Jatengnews.id – Isu kebocoran data pribadi warga negara Indonesia yang ramai di media sosial ditanggapi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Siaran Pers No. 178/HM/KOMINFO/05/2021 yang dirilis melalui laman Kominfo.go.id, Kamis (20/05/2021) malam.
“Merespons dugaan kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia, hari ini Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung melakukan penelusuran dugaan kebocoran data pribadi tersebut,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi.
Berdasarkan siaran tersebut, hingga malam ini (20/5/2021), pukul 20.00 WIB, tim dari Kementerian Kominfo masih bekerja dan sejauh ini belum dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga. Kesimpulan ini mereka ambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar.
Lebih lanjut, dikatakan penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian. Kementerian Kominfo juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku.
Kementerian Kominfo juga meminta agar seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi, untuk semakin meningkatkan upaya dalam menjaga keamanan data pribadi yang dikelola dengan menaati ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku serta memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan.
Dedy Permadi menyampaikan, Kementerian Kominfo lebih lanjut mengajak seluruh masyarakat untuk semakin berhati-hati dan waspada dalam melindungi data pribadinya dengan tidak membagikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan, memastikan syarat dan ketentuan layanan yang digunakan, secara berkala memperbarui kata sandi pada akun-akun elektronik yang dimiliki, dan memastikan sistem keamanan perangkat yang digunakan selalu up to date.
Dugaan kebocoran data ini cukup ramai malam tadi di beberapa media sosial. Salah satunya dari akun Twitter @nuicemedia yang sudah dicuit ulang sekitar 4.900 pengguna dan disukai sebanyak 4.500 orang.
“Dan inilah dia. Data lengkap seluruh populasi negara. Termasuk pendapatan dan data dari orang yang meninggal,” cuitnya dalam unggahan, Kamis (20/5/2021).
Hal ini menuai reaksi beragam dari warganet. Ada yang meragukan keaslian data yang dijual, ada pula yang mengatakan bahwa data tersebut memang asli. Salah satunya terlihat dari komentar akun @AgustinCahyani.
“Saya habis download dan ngecek data sample-nya. Masa ada yang lahir tahun 1076. Ini mungkin datanya yang ternyata data dummy (palsu) atau mungkin petugas yang input yang ngawur, atau sistem form Indonesia memang belum terstandardisasi jadinya 1975 ditulis 76 kemudian termigrasi jadi 1076,” tulisnya.
Di sisi lain ada yang mengatakan bahwa data tersebut merupakan data asli seperti terlihat dari balasan akun @reezq.
“Ada nama almarhumah nenek saya kok di situ, beserta detail yang cukup lengkap. Bukan data palsu ini,” tulisnya.
Komentar senada dituliskan akun @K2Gadgets yang mengatakan bahwa nama almarhumah neneknya juga ada di dalam data dan isinya bukanlah palsu. (Devan-01).