Demak, Jatengnews.id – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Kabupaten Demak, Heru Prayitno yakin meskipun informasi dan pengetahuan di zaman ini mudah diakses, perpustakaan akan tetap eksis karena juga ikut bertumbuh.
Perpustakaan yang lekat konotasinya dengan buku, sekarang lebih berkembang dengan adanya perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Kami terus melakukan inovasi-inovasi yang digencarkan kepada masyarakat salah satunya perpustakaan berbasis inklusi sosial. Jadi, perpustakaan sebagai tempat berkegiatan masyarakat seperti belajar, menulis, berdiskusi dan sebagainya,” ungkapnya saat ditemui tim Jatengnews.id di Kantor Dinperpusar Kabupaten Demak, Jumat (21/5/2021).
Lebih lanjut Heru menjelaskan, bahwa perpustakaan juga menjadi tempat berkegiatan produktif dengan hasil yang nyata. Meskipun, di masa pandemi ini perpustakaan daerah hanya melayani peminjaman dan pengembalian buku dan dilakukan pengetatan protokol kesehatan.
Dirinya menuturkan dalam waktu sebulan sekali, pihaknya melaksanakan pelatihan hasil dari membaca buku dari koleksi yang dimiliki perpustakaan daerah. Khususnya buku teknologi tepat guna yang kemudian didiskusikan dengan pemustaka binaan.
“Contohnya membuat hantaran lamaran, sulam pita, figura, dan sebagainya yang memang bermanfaat langsung untuk masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, tak hanya bergerak secara pribadi, Dinperpusar Kabupaten Demak juga melakukan kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup yang berhubungan dengan pembelajaran tentang pengelolaan sampah, mencangkok tanaman, berkebun, dan lain sebagainya.
“Intinya apa hasil yang dibaca tidak sebatas jadi pengetahuan tetapi juga memang dipraktikkan,” pungkasnya. (Devan-01).