Sragen, Jatengnews.id – Saat ini persediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sragen dipastikan aman dan tersedia 8 kali lipat dari ketentuan alokasi pemerintah. Meski persediaan melimpah, PT Pupuk Indonesia tidak akan memberikan toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran penyelewengan pupuk bersubsidi ini.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana kepada sejumlah wartawan menyampaikan, persediaan pupuk subsidi lini III (distributor) di Jawa Tengah sebanyak 104.000 ton. Dengan perincian pupuk Urea 48.000 ton, NPK Phonska 16.000 ton, SP-36 13.000 ton, ZA 16.000 ton, dan organik 11.000 ton.
Menurut Wijaya dari jumlah tersebut, persediaan pupuk subsidi yang ada di Sragen mencapai 8.319 ton.
“Jumlah ini melebihi tujuh hingga delapan kali lipat dari stok minimum ketentuan pemerintah sebesar 1.082 ton atau surplus delapan kali lipat,”ujarnya Rabu (26/05/2021).
Dikatakan Wijaya, untuk penyaluran pupuk bersubsidi, PT Pupuk Indonesia memanfaatkan teknologi digital untuk memastikan bahwa alokasi pupuk tersalurkan sesuai dengan kuota dan ketentuan.
“Kita menerapkan sistem Distribution Planning and Control System untuk merencanakan dan memantau distribusi secara real time, Web Commerce untuk penebusan pupuk secara online serta Aplikasi Gudang untuk mengetahui stok di gudang secara real time,”jelasnya.
Wijaya menambahkan, untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Diantara persyaratan tersebut masing-masing petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, menyusun Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.
“Jika belum memiliki Kartu Tani, para petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat,” pungkasnya. (Iwan-02)