Demak, Jatengnews.id – Mengulik oleh-oleh maupun kuliner khas Desa Wisata di Demak memang tak ada habisnya, selain menarik dan berkhasiat juga memiliki keunikan tersendiri lantaran diambil dari potensi alam sekitar.
Salah satunya adalah Desa Wisata Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Masyarakat sekitar banyak yang memanfaatkan tumbuhan mangrove untuk dijadikan teh herbal.
Seperti diketahui, pohon mangrove yang banyak tumbuh dan ditanam di pesisir secara umum memiliki manfaat sebagai pencegah erosi atau abrasi.
Baca juga: Dinas Pariwisata Demak Dorong Pengembangan Desa Wisata
Namun siapa sangka jika tanaman mangrove tersebut bisa dibuat menjadi bahan olahan produk makanan dan minuman.

Warga Desa Bedono yang aktif memproduksi teh mangrove di antaranya yakni, Rukidah dan Situ Khotijah. Mereka memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar untuk diolah menjadi bahan baku makanan dan minuman.
“Memanfaatkan potensi sumber alam dari tanaman mangrove yang sangat melimpah di sekitar sini,” ujar Situ kepada Jatengnews.id, Rabu (21/9).
Adapun jenis pohon mangrove yang daunnya dimanfaatkan untuk pembuatan teh yakni jenis pohon Mangrove Jruju.
“Jenis mangrove kan banyak, nah daun yang dijadikan teh mangrove ini berasal dari mangrove jenis jruju yang dikeringkan,” katanya.
Dalam penyajiannya pun cukup mudah dengan diseduh air panas seperti penyajian teh pada umumnya.
Baca juga: Dewan Kesenian Demak Silaturahmi ke Dinas Pariwisata Demak
“Mau teh mangrove rasa manis tinggal tambahkan gula,” ujarnya.
Rukidah menambahkan, meskipun terdengar unik karena terbuat dari daun mangrove namun produk yang dihasilkan memiliki khasiat bagi tubuh.
“Bisa mengatasi asam urat, menurunkan kolesterol, meredakan asam lambung, menyembuhkan hepatitis, bisul, rematik, memiliki anti oksidasi tinggi,” imbuhnya. (Adv/Zaidi-01)