Danan yang berjualan ampyang bisa meraup omzet Rp 6 juta/hari. Terpenting memulai usaha tidak perlu ragu dan malu, dan terus berinovasi
Karanganyar, Jatengnews.id – Ampyang atau kacang tanah yang dibalur dengan gula merah, merupakan salah satu makanan tradisional sejak puluhan tahun lalu.
Makanan tradisional yang dulunya hanya sebagai suguhan saat Hari Raya Lebaran, kini menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Baca juga: Asrinya Taman Kali Tuntang Demak, Bisa Santai Sambil Kulineran
Seperti yang dilakukan oleh Alif Arna Danan Abdul Fatir ini. Pria yang membuka usaha di rumahnya di Jalan Pattimura No 2, RT 02 RW 08 Tegal Asri Kelurahan Bejen Karanganyar Kota ini, mengawali usahanya sejak tahun 2016 lalu dengan modal hanya Rp600.000.
Danan menceritakan awalnya dia adalah guru di SMP Negeri 2 Wonogiri. Kemudian keluar dan merantau ke Jakarta. Selama di Jakarta, Danan bekerja di salah satu perusahaan farmasi besar. Tidak lama kemudian, Danan keluar dan kembali ke Karanganyar untuk membuka usaha sendiri.
“Banyak pengalaman yang saya dapatkan. Terutama strategi marketing. Disamping itu, uang hasil kerja di Jakarta saya jadikan modal buka usaha sendiri,”tuturnya Sabtu (05/11/2022).
Dijelaskannya dia sengaja memilih bisnis ampyang dan sambel pecel karena pengalaman hidup saat berlebaran di kampung asalnya, Kecamatan Baturetno, Wonogiri.
“Saat lebaran nenek selalu menyuguhkan makanan tradisional berupa ampyang, sambel pecel serta makanan tradisional lain. Setelah saya cicipi, rasanya enak. Dari sini saya kemudian mengembangkan dan membuka usaha ampyang berbentuk bulat dan gepeng, serta sambel pecel,”terangnya.
Danan mengungkapkan, awal membuka usaha dia hanya menitipkan sebanyak 20 kemasan di 20 outlet. Melalui proses yang cukup panjang, saat ini Danan menitipkan hasil produksinya tersebut di 300 outlet yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, sejumlah retail yang ada, serta pusat oleh-oleh.
Baca juga: Segar Gurihnya Sego Kropohan, Kuliner Khas Demak yang Mulai Langka
Danan juga menjual hasil produksinya melalui online.”Setiap pesan mencapai 1.500 bungkus atau kemasan dengan omzet per hari mencapai Rp6juta.
Ditambahkannya, dalam satu hari untuk memproduksi ampyang dan sambel pecel, dia menghabiskan 100 kilogram kacang tanah dan 200 kilogram gula merah. Untuk membantu usahanya, Danan dibantu sebanyak 12 orang tenaga kerja.
“Yang terpenting jangan malu untuk memulai usaha. Kreatif dan inovatif serta membangun jaringan seluas-luasnya,”pungkas Danan.(Iwan-02)