JatengNewsTV – Berikut kami sajikan video mengenal sembahyang umat Tionghoa saat perayaan Imlek.
Bagi anda yang ingin menonton video mengenal sembahyang umat Tionghoa saat perayaan Imlek bisa anda klik gambar di atas.
Salah satu yang disajikan adalah sembahyang umat Tionghoa saat Imlek dalam altar pemujaan di gedung Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong (Rasa Dharma) terdapat Sinci Presiden RI ke 4 Abdurahman Wahid.
Tonton juga: VIDEO Ribuan Pelayat Doakan Almarhum Mantan Wakil Bupati Karanganyar Rohadi Widodo
Tak hanya itu, pada momen pemujaan tertentu mereka juga menyiapkan makanan kesukan Presiden RI ke 4 yang akrab di Panggil Gusdur tersebut.
Kegiatan seperti itu, menurut Kepala Sekretariat Rasa Dharma, Wen shi Ling Ling mengatakan, sudah ada sejak tahun 2014.
“Sinci Gus Dur ini, memang kita letakan bersama para leluhur atau tetua Rasa Dharma,” ucapnya saat ditemui awak media.
Alasan adanya Sinci Gus Dur dalam altar tersebut, karena jasanya terhadap etnis Tionghoa yang di anggap mampu memberikan kebebasan, khususnya pada masa kepemimpinannya.
“Gus Dur adalah bapak Tionghoa, ia mampu merubah peradaban Tionghoa di Indonesia. Berkat Gus Dur, kita tak perlu sembunyi-sembunyi lagi dalam melakukan perayaan,” ucap salah seorang perwakilan perkumpulan Boen Hian Tong, Ulin Nuha.
Selama ini, ulin mengaku juga masih sering melakukan ziarah ke makam Gus Dur di Jombang.
Sementara itu, Seksi Ritual dan Kebudayaan gedung Perkumpulan Sosial Rasa Dharma, Jose Ama Jeus mengaku, pada masa orde baru umat tionghoa masih diperlakukan upaya diskriminatif.
Tonton juga: VIDEO Buruh Tolak PHK Massal di Kantor Disnaker Semarang
“Kemudian pada masa pemerintahannya Gus Dur dengan sangat berani mencabut aturan yang kita anggap diskriminatif terhadap etnis tionghoa tersebut,” ungkapnya Rabu (25/1/2023).
Menurutnya, Gus Dur merupakan orang yang memiliki jiwa kemanusian yang tinggi.
“Gus Dur sendiri juga mengakui memiliki keturunan orang Tionghoa, bahkan altar leluhurnya masih bisa dilacak sampai sekarang,” kisahnya mengapa sampai ada Sinci Gus Dur dalam altar pemujaan Rasa Dharma. (Kamal-01)
