Â
Semarang, Jatengnews.id – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-24 Tahun Buku 2022 KSP Nasari di Hotel Patra Kota Semarang, Jumat (17/3/2023).
Adapun, RAT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam hirarki pengambilan keputusan pada koperasi, sekaligus sebagai wujud pertanggungjawaban hasil kerja pengurus kepada para anggota.
Ketua Pengurus KSP Nasari Frans Meroga Panggabean mengatakan, agenda penting RAT kali ini di antaranya pengukuhan KSP Nasari sebagai pionir unicorn koperasi di Indonesia.
Ia menambahkan, pelaksanaan RAT dilakukan secara hybrid (secara tatap muka dan daring).
Baca juga :Â Dekopinwil Jateng Gelar Temu Gerakan Koperasi, Andang: Berikan Pemahaman RUU PPSK
Sejak 2021 KSP ini telah meluncurkan aplikasi digital dengan nama Nasari Digital (Nadi), yang dapat dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan dan kenyamanan dalam bertransaksi keuangan oleh seluruh anggota.
“Sejumlah fitur yang ada dalam aplikasi tersebut antara lain e-wallet, pembayaran/billing/payment point, simpanan, pinjaman, marketplace, e-learning UMKM, RAT Online, dan QRIS,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati menilai, keberadaan bisnis digital selama ini kurang difasilitasi oleh perbankan, sehingga terkadang mereka lebih memilih mencari investor dari luar negeri.
Pada sisi lain, para pelaku bisnis ini memiliki kompetensi dan peluang untuk berkembang, namun terkendala modal yang terbatas. Kondisi itupun seharusnya menjadi kesempatan bagi KSP untuk memikirkan pembiayaannya.
“Sekarang muncul bisnis anak muda yang memang fisiknya tidak kelihatan, tapi faktanya mereka punya bisnis dan beberapa memerlukan modal yang belum bisa difasilitasi oleh perbankan. Sehingga ini kesempatan bagi KSP untuk memikirkan pembiayaan bagi anak muda khususnya bisnis digital,” kata Ema.
Baca juga :Â Tingkatkan Koperasi Berkualitas, Disdagkop UKM Magelang Gelar Uji Kompetensi
Sebagai informasi, KSP Nasari didirikan di Semarang pada 31 Agustus 1998 lalu. Koperasi ini memiliki 45 kantor cabang dan lebih dari 300 loket pelayanan yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah anggotanya kurang lebih 39.730. (03)
