Demak, Jatengnews.id – Para kiai meminta Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Demak untuk konsisten menjaga arah pergerakan dan perjuangan untuk meneguhkan paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) Annahdliyah, Rabu (3/5/2023).
Hal itu disampaikan kepada jajaran pengurus GP Ansor Demak saat silaturahmi kepada para kiai pada momentum Idul Fitri 1444 H.
Baca juga: GP Ansor Demak Sowan ke Mbah Munif Girikusumo
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Musthofa Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Abuya KH Mujazi Abdullah, mengatakan, kader GP Ansor merupakan kader muda Nahdlatul Ulama (NU) harus memiliki ghiroh perjuangan yang mendekati para pendahulu.
“Harus memiliki ketegasan dalam bersikap, memiliki jiwa yang tulus dalam berkhidmah. Kemudian ketika meyakini sesuatu itu benar maka wajib memperjuangkannya sampai kapanpun,” ucap KH Mujazi yang juga Wakil Rois PCNU Demak.
Sowan kepada para Kiai Demak turut diikuti, Ketua GP Ansor Demak Mukhamad Nur Huda, Sekretaris GP Ansor Demak Muhammad Fariq, Bendahara GP Ansor Demak Untung Sugiarto
Serta Wakil Ketua GP Ansor Demak Lukito Firdaus, Komandan Banser Demak Teguh Ali Irfan, dan sejumlah pengurus lainnya. Selain itu juga diikuti sejumlah Ketua dan utusan PAC GP Ansor serta utusan Ranting GP Ansor.
Pada kesempatan itu, para Pengurus GP Ansor Demak juga mendatangi Pengasuh Ponpes Girikusumo Mranggen KH Munif Muhammad Zuhri, Pengasuh Ponpes Fathul Huda Karang Gawang Sidorejo Sayung KH Zaenal Arifin Ma’shum, Pengasuh Ponpes Al Hidayat Krasak Guntur KH Achmad Baidlowi dan beberapa alim ulama lainnya.
Dilanjutkan silaturahmi ke Pengasuh Ponpes Al Muhariyah Krandon Guntur KH Adib Zamroni, Wakil Rois Syuriah PCNU Demak yang juga Pengasuh Ponpes Nurul Musthofa Desa Pasir Mijen Abuya KH Mujazi Abdullah, Ketua Tanfidziyah PCNU Demak KH Aminudin Masudi, Mustasyar PCNU KH Muhammad Asyiq.
Baca juga: GP Ansor Demak Geruduk PP Ansor Jakarta
Sementara itu, Sekretaris GP Ansor Demak, Muhammad Fariq mengatakan, kegiatan silaturahmi ke para Kiai ini bagian dari penegasan bahwa kader GP Ansor adalah santri.
Sehingga, lanjut dia, sebagai santri sudah menjadi keharusan untuk selalu tetap dekat dengan kiai agar dalam gerakannya tidak salah langkah.“Ini sekaligus kami meminta arahan tentang arah pergerakan supaya tidak salah arah,” ujarnya.
Menurutnya, dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat memantapkan dalam berkhidmat dan tidak mudah goyah. “Kalam berkhidmah dapat lebih mantab atau tidak mudah goyah dengan adanya cobaan dan rintangan yang menghadang,” tukasnya. (Zaidi-02)