JatengNews.id – Berikut informasi berdiri hampir 100 tahun, pabrik jamu terbesar di Jawa Tengah terpaksa dinyatakan pailit atau bangkrut. Bagaimana nasib karyawannya?
Bagi anda yang ingin mengetahui tentang Pabrik Jamu terbesar di Jawa Tengah terpaksa dinyatakan pailit atau bangkrut yang sudah berdiri hampir 100 tahun bisa anda simak di bawah ini.
Pabrik jamu raksasa di Jawa Tengah ini berdiri sejak tahun 1919. Sudah berdiri sejak 98 tahun lalu, kini harus rela bangkrut.
Pasalnya, pabrik jamu raksasa di Jawa Tengah tersebut tak mampu bayar utang sebesar Rp 7 miliar.
Padahal sebelumnya perusahaan pabrik itu sanggup lontarkan dana investasi lebih dari Rp 15,2 miliar (kurs Rp15.222,60), untuk membangun pabrik perusahaan lokal di Vietnam.
Perusahaan pemilik pabrik jamu itu adalah PT Nyonya Meneer.
Setelah pernyataan keputusan Pengadilan Negeri Semarang pada tahun 2017, PT Nyonya Meneer resmi pailit atau bangkrut.
Akibat tak mampu menepati perjanjian kerjasama dengan kreditur dan tercatat mempunyai perjanjian hutang senilai Rp 89 miliar kepada 35 kreditur.
Pendiri pabrik jamu yang sempat go international ini yakni seorang wanita keturunan Tionghoa bernama Nyonya Meneer, yang nama aslinya adalah Lauw Ping Nio.
Sedangkan yang menjadi CEO perusahaan pabrik jamu raksasa di Jawa Tengah ini yaitu Charles Saerang.
Padahal perusahaan pabrik jamu itu menjalin kerjasama dengan perusahaan Malaysia untuk memproduksi minyak telon.
Di Asia Tenggara sendiri, kerjasama tidak hanya dilakukan dengan Malaysia namun juga Vietnam pada tahun 2014.
Baca juga: Pabrik Kertas Terbesar di Jawa Timur, Usianya 84 Tahun, Tetapi Kini Sudah Bangkrut, Terlilit Utang?
Perusahaan pabrik jamu raksasa di Jawa Tengah ini bekerja sama dengan perusahaan lokal di Vietnam untuk membangun pabrik.
Bahkan pada 2015, jamu yang diproduksi perusahaan jamu raksasa di Jawa Tengah itu sudah go international hingga Brunei Darussalam, Australia, Belanda, dan Amerika Serikat.
Namun kini nasibnya merana karena pabrik jamu ini harus dinyatakan bangkrut.
Demikian informasi berdiri hampir 100 tahun, pabrik jamu terbesar di Jawa Tengah terpaksa dinyatakan pailit atau bangkrut. (01)