Semarang, JatengNews.id – Kota Lama Semarang saat ini tengah ada event kuliner atau yang dikenal dengan ‘Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling, Jumat (15/9/2023).
Dalam wisata kuliner tersebut, terdapat puluhan makan tradisional dan legendaris yang di bazzarkan dari UMKM Kota Semarang maupun luar kota.
Sepertihalnya ‘Nasi Jamblang Ibu Sumiasih‘ , terlihat juga ikut gabung dalam pagelaran kuliner legendaris tersebut.
Owner Nasi Jamblang, Veronika (34) mengatakan, Nasi Jamblang merupakan makanan khas dari Cirebon yang telah ada sejak tahun 1990.
“Nasi khas dari Cirebon, jadi nasinya itu dibungkus daun jati,” ucapnya kepada Jatengnews.id saat ditemui di standnya.
Baca juga: 3 Nama Kuliner Khas Jawa Tengah Ini Dari Singkatan Unik, Ada Megono Apakah Kepanjangannya? Â
Untuk varian lauk dari Nasi Jamblang sendiri ada beberapa menu yang memiliki ke khasan dengan rasa manisnya.
“Lauknya bebas, ada blekutak (dari sotong atau cumi), blekutak itu jenis cumi, tapi dia tulangnya itu diluar seperti itu,” paparnya Vero yang merupakan generasi kedua dari Nasi Jamblang Ibu Sumiasih.
Selain dengan blekutak, bisa juga dengan lauk tahu, tempe, telur dan lain sebagainya.
“Yang khas itu sambel gorengnya. Sambel gorengnya itu, pakai sambel goreng serai yang itu tidak di ulek tapi dia disisir,” imbuhnya.
Perihal rasa, dirinya berani menjamin dan boleh dicoba jika memang menginginkannya.
“Kita boleh lah kalau mau cobain rasa, bisa dijamin rasa kita bisa bersaing sama Nasi Jamblang yang lain,” paparnya.
Membuka stand Nasi Jamblang tersebut, ia mengikuti jadwal yang diselenggarakan dari Pasar Sentiling yang bakal berakhir pada tanggal 17 September 2023.
Selain buka dalam event-event stand seperti di Pasar Sentiling, Nasi Jamblang Ibu Sumiasih juga buka di daerah Jakarta Utara.
Baca juga: Viral di Instagram 4 Rekomendasi Kuliner Terenak di Semarang Trending Banyak Diburu Anak Muda
“Selama disini, laku biasanya 60-70 bungkus perharinya, paling ramai saat week end,” ucapanya.
Untuk menikmati Nasi Jamblang di stand Pasar Sentiling, kalian cukup mengeluarkan satu lembar uang seratus ribuan sudah sisa. Karena harganya, mulai dadi Rp 35 ribu hingga Rp 75 ribu, tergantung varian lauknya. (Kamal-01)
.){kind=link}