25 C
Semarang
, 3 December 2023
spot_img

Harga Beras Melambung, Bupati Demak Sidak Pasar Tradisional

Demak, Jatengnews.id – Pemerintah Kabupaten Demak sidak harga beras di Pasar Tradisional Karanganyar Kabupaten Demak yang terus melambung, Kamis (21/09/2023).

Saat ini harga beras medium Rp 13 ribu dan premium Rp 15 ribu per kilogram.

Kenaikan harga beras di Kabupaten Demak diperkirakan karena dampak el Nino yang menyebabkan masa tanam padi di Kabupaten Demak molor, pada tahun – tahun sebelumnya tanam dimulai pada 1 September.

Baca juga: Jalan Tol Demak-Tuban Bakal Dibangun Tahun 2025, 39 Desa di Jawa Tengah Ini Bakal Digusur?

Bahkan untuk saat ini stok beras di Kabupaten Demak semakin menipis hingga para pedagang mengambil dari Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Batang.

Pada kesempatan itu, Bupati Demak Eisti’anah bersam Bulog juga turut opera pasar dengan menjual ratusan kantong beras murah kualitas medium Rp 10.200 per kilogram. Setiap orang dibatasi 5 kg.

“Informasi masyarakat harga beras yang cukup mahal, untuk itu kita lakukan operasi pasar dengan bulog untuk menjual Rp 51 ribu kantong 5 kilogram atau Rp 10.200 kita batasi per orangnya dengan kapasitas 5 kg,” ungkapnya.

Eisti’anah tidak menampik, bahwa stok beras di Kabupaten Demak saat ini sudah semakin menipis. Untuk itu ke depan pihaknya akan terus melakukan operasi pasar agar masyarakat terbantu sekaligus menekan harga.

“Kondisi stok beras di Kabupaten Demak juga memang sudah menipis, mungkin juga habis, kami nanti akan berkoordinasi dengan bulog untuk sesering mungkin melakukan operasi pasar agar masyarakat tetap terbantu mendapatkan beras dengan harga murah,” terangnya.

Salah satu pedang beras di Pasar Karanganyar, Yuni mengatakan, harga beras berangsur naik sejak satu bulan terakhir ini. Beras medium Rp 13 ribu dan premium Rp 15 per kg.

Kata dia, beras medium sepekan terakhir Rp 11 ribu. Namun saat ini Rp 13 ribu atau naik Rp 2 ribu.

“Satu mingguan mungkin ya, naik sedikit-sedikit ya. Itu untuk yang medium sekarang ini harganya Rp 13 ribu per kilogram,” katanya.

Baca juga: Bupati Demak Soroti Usulan Raperda DPRD tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah

Yuni menambahkan, kenaikan harga beras ini ditengarai karena di Kabupaten Demak sudah tidak ada beras dan molornya masa tanam. Untuk tetap menjual beras ia harus mengambil dari daerah lain seperti Kabupaten Boyolali dan Barang.

“Karena mungkin tidak ada panen, ini beras dari jauh-jauh ada Boyolali, ada yang Batang. Demak belum ada,” ujarnya.

Turut hadir dalam operasi Pasar Tradisional Karanganyar Demak, Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, Ketua DPRD Kabupaten Demak H.S Fahrudin Bisri Slamet, Kepala Dindagkop Kabupaten Demak Iskandar Zulkarnain serta jajaran Pemkab Demak lainnya. (Zaidi-02)

Berita Terkait

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

Berita Pilihan