27 C
Semarang
, 27 July 2024
spot_img

Kafe Asik di Tengah Kota Semarang, Tapi Tempatnya di Gang Sempit

Semarang, JatengNews.id – Menelisik kafe asik di Kota Semarang yang tetap eksis menjadi tempat nongkrong meskipun lokasinya berada di gang sempit atau lingkungan padat penduduk.

Kafe asik ini berada di salah satu kampung tua Kota Semarang yang juga terdapat masjid tertua. Memang secara geografis, lokasinya berada pusat Kota Semarang yakni belakang Mall Paragon dan DP Mall.

Namun, jika kesana memerlukan kejelian karena aksesnya tidak bisa di jamaah oleh kendaraan roda 4 dan dihimpit gedung-gedung besar perkotaan. Sehingga, geografisnya yang di pusat kota tidak menjadi patokan pusat aktivitas ekonomi.

Baca juga: 3 Kuliner Legendaris Khas Kota Semarang Hanya Bulan Ramadhan, Ada Petis Bumbon

Jika ingat nama NH Dhini sosok sastrawan asal Kota Semarang, pasti menjadi ingat masjid Sekayu dan Kampung Sekayu Kecamatan Semarang Tengah.

Di kampung Sekayu itu, ada Kafe Gethe yang tempatnya Home my banget atau nyaman seperti dirumah ketika datang ke lokasinya.

Kafe Gethe di Kampung Sekayu Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang. (Foto: Kamal)

Pemilik Kafe Gethe, Ari Purbono (50) mengungkapkan, bahwa kata Gethe itu bahasa asli Kota Semarang yang berarti sini, mari, mampir dan datang.

“Gethe ini munculnya ketika mengikuti lomba Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kota Semarang tahun 2021,” ucapnya mengaku mengawali usahanya.

Dengan adanya sejarah, Sekayu sebagai kampung yang sudah ada sejak 1413 M dan Masjid Sekayu memiliki sejarah lebih tua dari Masjid Agung Demak, diotaknya tergelitik untuk meningkatkan program wisata atau kehadiran para turis ketempatnya.

“Sehingga karena banyak tamu, potensi disini juga potensial. Depan tempat ini sebelah kanan juga Rumah NH Dhini,” sebutnya potensi wisatawan hadir sehingga dapat mengangkat peluang ekonomi atau bisnis.

Sehingga dirinya mengonsep kafenya dengan menampilkan ornamen-ornamen sejarah Kampung Sekayu seperti miniatur masjid sekayu yang sejarahnya tercatat di museum Masjid Agung Demak.

Tidak hanya untuk mengenal sejarah, kafe ini bagai ruang belajar yang berjajar rapi menyediakan buku-buku seperti karyanya NH Dhini.

Meskipun demikian, ruangannya juga bisa untuk bermain khusunya untuk mainan tradisional seperti dakon.

Ari sebagai pemilik juga barista dan penerima tamu, memiliki pembawaan yang teduh dan ramah sehingga orang yang datang merasa diperhatikan.

“Saya meskipun bukan warga kampung sini sengaja mengajak masyarakat khususnya anak muda untuk menanamkan cinta sejarah dan menguri-uri budaya,” ucapnya.

Berangkat dari situ, dirinya mengajak diskusi para tetua dan anak muda dirinya terbersitlah ide membuat Kafe Gethe.

“Kita ingin tempat ini menjadi ajang silaturahmi. Anak muda yang tadinya tidak kenal sejarah menjadi cinta sejarah. Konsepnya Semarangan banget. Sering anak-anak muda ngomon home my kayak rumah banget, ya ini rumah,” tuturnya konsep yang ia usung.

Menurutnya, dalam menyambut konsumen atau para pengunjung harus sebisa mungkin memberikan obrolam layaknya keluarga.

“Mudah-mudahan disini menjadi tempat ajang silaturahmi nambah wawasan nambah sedulur dan yang paling penting menu disini unik-unik,” bebernya terlihat bangga dan senang dengan hasil karyanya.

Dengan konsep ini, kafenya ini juga menarik wisatawan asing untuk datang ke tempatnya.

“Ada beberapa yang dari luar datang kesini, yang sering dari Rusia, Turkistan, Perancis, Inggris, India, Malaysia dan Thailand,” ucapnya menyebutkan pengunjungannya yang dari manca negara.

Baca juga: Lezatnya Soto Bebek Bu Heri Wedi Klaten Kuliner Leluhur Sejak 1987

Menurutnya, meskipun kafenya ditempat sempit tapi yang terpenting adalah feel u atau persaan para pengunjung saat datang.

Bahkan dirinya juga tak segan, meminta kritikan atau sara dari para pelanggannya. Menariknya lagi, harga menu disini ramah dikantong anak muda.

“Makanan Indonesia itu enak, kuliner Indonesia itu enak. Nah yang enak itu tidak mesti harus mahal,” tandasnya alasan memberikan harga yang standar untuk menu-menu yang ia jual meskipun targetnya wisatawan. (Kamal)-01)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN