29 C
Semarang
, 26 July 2024
spot_img

Orang kaya Berisiko Besar Kena Kanker, Kok Bisa ?

Jakarta, Jatengnews.id – Menurut studi yang dipimpin oleh Dr. Hagenbeek, individu dengan SES tinggi memiliki risiko genetik lebih tinggi terhadap kanker tertentu. Sebaliknya, mereka yang berada dalam kelompok SES rendah lebih rentan terhadap penyakit seperti diabetes, radang sendi, depresi, alkoholisme, dan kanker paru-paru.

“Memahami dampak skor poligenik terhadap risiko penyakit dalam konteks sosial-ekonomi dapat mengarah pada protokol skrining yang lebih efektif,” kata Dr. Hagenbeek dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id Selasa (11/06/2024).

Baca juga : Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19

Ia menambahkan bahwa, misalnya, skrining kanker payudara bisa diadaptasi untuk memulai lebih awal atau dilakukan lebih sering pada perempuan dengan risiko genetik tinggi dan berpendidikan tinggi.

Penelitian ini menggunakan data genomik, SES, dan kesehatan dari sekitar 280.000 orang Finlandia berusia 35 hingga 80 tahun. Temuan ini menegaskan beberapa perbedaan risiko yang telah dilaporkan dalam penelitian sebelumnya, namun ini adalah studi pertama yang mencari hubungan antara 19 penyakit umum di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Dr. Hagenbeek juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan informasi genetik ke dalam layanan kesehatan dengan mempertimbangkan konteks sosial-ekonomi.

“Meskipun informasi genetik kita tidak berubah sepanjang hidup, dampaknya terhadap risiko penyakit dapat berubah seiring usia dan perubahan keadaan sosial-ekonomi,” jelasnya.

Peneliti juga merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara profesi tertentu dan risiko penyakit, serta studi di negara-negara berpenghasilan rendah. “Studi kami hanya berfokus pada individu keturunan Eropa, dan penting untuk melihat apakah temuan kami juga berlaku untuk populasi dari berbagai latar belakang di negara-negara dengan tingkat pendapatan berbeda,” tambah Dr. Hagenbeek.

Baca juga : Pentingnya Lakukan Pemeriksaan Gigi Secara Berkala Pada Anak

Temuan ini akan dipresentasikan pada konferensi tahunan Masyarakat Genetika Manusia Eropa di Berlin, Jerman. Ketua Konferensi, Profesor Alexandre Reymond dari Universitas Lausanne, Swiss, menyambut baik hasil penelitian ini, menekankan pentingnya mengukur risiko genetik dan lingkungan untuk menuju kesehatan yang dipersonalisasi. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN