Semarang, Jatengnews.id – Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menekankan pentingnya kesiapan masyarakat menghadapi fenomena cuaca yang dapat membawa risiko bencana.
Diketahui, sejak Rabu (4/92024), hujan ringan sporadis tercatat melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan. Meskipun bukan penanda transisi dari musim kemarau ke musim hujan, hujan ini dipengaruhi oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), yang memicu pembentukan awan hujan. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga pekan depan.
Baca juga : BMKG Peringatkan Perubahan Iklim Ancam Kehidupan Global
Menurut Teguh, meskipun cuaca ini bukan indikasi pancaroba, masyarakat tetap harus bersiap.
“Kendati belum ada tanda-tanda masa transisi, potensi bencana saat pancaroba seperti angin puting beliung tetap perlu diwaspadai,” ujarnya dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id, Jumat (06/09/2024).
Ia juga menyarankan langkah-langkah preventif seperti memangkas pohon yang berpotensi tumbang dan menutup rekahan tanah di area rawan longsor untuk mencegah bahaya saat hujan turun.
Suhu udara yang mulai meningkat menjadi perhatian tambahan, menandai perubahan kecil yang mungkin bisa berdampak pada keseharian masyarakat. Meskipun transisi musim diprediksi baru akan terjadi akhir September, persiapan dini bisa membantu masyarakat terhindar dari risiko bencana yang terkait dengan perubahan cuaca ekstrem.
Baca juga : Cuaca Makin Panas BMKG Lakukan Mitigasi Urban Heat Island
Dengan perubahan cuaca yang terus berkembang, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga, meskipun hujan yang turun saat ini masih bersifat ringan dan sporadis. Mengambil langkah antisipasi di wilayah rawan bencana akan membantu meminimalkan dampak cuaca ekstrem. (03)