28.1 C
Semarang
, 7 October 2024
spot_img

Dorong Percepatan Transformasi Digital, Nana Sudjana Raih  Penghargaan dari Askompsi

Semarang, Jatengnews.id  – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendapatkan penghargaan dari Asosiasi Dinas Kominfo Provinsi Seluruh Indonesia (Askompsi) karena dinilai aktif mendorong percepatan transformasi digital.

Penghargaan diserahkan Ketua Askompsi, Muhammad Faisal pada acara Seminar Nasional  bertema “Ayo Kita Perkuat Kedaulatan Ruang Siber, Menyongsong Indonesia Emas 2045” di Hotel Patrajasa Kota Semarang, Kamis, 26 September 2024.

Baca juga: Pemprov Jateng Bertekad Tingkatkan Literasi Masyarakat Hingga Pelosok Desa

Ketua Askompsi, Muhammad Faisal mengatakan,  banyak kemajuan transformasi digital di Jateng,  diantaranya capaian Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Indeks SPBE Pemprov Jateng tercatat pada angka 4,26 dengan predikat memuaskan. Angka indeks SPBE itu menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Selain indeks SPBE, indikator kemajuan transformasi digital juga nampak dari keterbukaan informasi publiknya. Selama 6 tahun berturut-turut, Jateng berhasil meraih peringkat tertinggi.

Atas keberhasilan itu, maka Askompsi mengajak anggotanya untuk belajar ke Jawa Tengah.

Pj Gubernur Nana Sudjana menyambut baik pelaksanaan seminar nasional seri III di Jateng. Tugas Kominfo dalam mengelola informasi, komunikasi, statistik dan persandian tidak ringan. Sehingga, kegiatan seminar nasional akan berdampak positif untuk saling memperkuat pelaksanaan tugas Kominfo, sekaligus meningkatkan profesionalisme.

“Ajang silaturahmi ini saya rasa sangat baik,

untuk menyatukan  persepsi  dalam hal pengelolaan Kominfo, supaya menjadi satu visi yang memang betul-betul mampu untuk memperkuat dan juga meningkatkan profesionalitas Dinas Kominfo,” ujarnya.

Baca juga: Nana Sudjana Lantik 6 Penjabat Sementara Kepala Daerah

Nana menambahkan, selama tahapan  Pilkada, Kominfo juga memegang peran penting dalam menjaga ruang digital yang aman dan sehat. Sebab, pada momentum Pilkada, berpotensi muncul  hoax, ujaran kebencian, dan black campaign melalui media.

Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, lanjut dia, perlu upaya pencegahan lebih masif, dengan cara menyampaikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat.

Nana berharap,  pasangan calon juga diarahkan untuk lebih menjual visi, misi, dan program yang dapat menarik minat masyarakat. “Itu akan lebih baik dan lebih demokratis,” ujarnya. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN