30 C
Semarang
, 4 December 2024
spot_img

Rumah Singgah Griya Welas Asih, Pelukan Hangat untuk Remaja Korban Pergaulan Bebas

Semarang, Jatengnews.id – Rumah Singgah Griya Welas Asih di Semarang adalah tempat perlindungan yang penuh kasih bagi remaja perempuan yang terjebak dalam situasi sulit akibat pergaulan bebas.

Berlokasi di Jalan Bukit Bromo, Banyumanik, rumah berwarna oranye ini terlihat seperti rumah biasa, namun di halaman depannya terlihat beberapa pakaian bayi yang terjemur, memberi kesan hangat dan aman.

Baca juga: Sejarah Hotel Dibya Puri Semarang, Kesaksian Pegawai Terakhir di Tengah Kebangkitan dan Kejatuhan

Rosalia Amaya, atau yang akrab disapa “Mamah,” adalah pendiri rumah singgah ini.  Ia memulai Griya Welas Asih pada tahun 2018 sebagai tempat bagi para remaja yang tengah menghadapi kehamilan di usia muda.

 “Anak-anak ini korban dari pergaulan zaman sekarang. Banyak dari mereka yang bingung dan tak tahu harus berbuat apa,” ungkapnya dengan lembut.

Remaja yang tinggal di Griya Welas Asih berusia antara 12 hingga 19 tahun. Beberapa dari mereka menjadi korban rudapaksa, sementara yang lain terjerumus tanpa sepenuhnya memahami risikonya.

Mamah ingin membantu mereka mengatasi situasi ini dan memberi mereka tempat yang aman. “Saya ingin mereka memiliki masa depan yang baik dan tidak menyerah hanya karena sebuah kesalahan,” ucapnya.

Rumah singgah ini tidak mudah diwujudkan. Mamah menggunakan sebagian besar uang pribadinya untuk menyewa rumah ini dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi mereka.

 “Saya berusaha ikhlas dan percaya bahwa setiap bantuan sekecil apapun akan bermanfaat,” katanya.

Selama perjalanan rumah singgah ini, Mamah sudah merawat lebih dari 80 remaja hamil. Ia menyadari bahwa para remaja ini bukan hanya membutuhkan tempat aman bagi bayi mereka, tetapi juga bimbingan untuk mengatasi kesedihan dan ketakutan.

“Saya selalu berusaha memberikan dukungan, bahkan mengingatkan mereka untuk sholat dan mengaji agar hati mereka tenang,” tutur Mamah, yang meskipun dari keyakinan berbeda, tetap peduli terhadap kesejahteraan mereka secara menyeluruh.

Baca juga: Pondok Dondong Mangkang, Sejarah dan Peran dalam Masyarakat Modern

Harapan Mamah sederhana yakni agar para remaja ini dapat menjalani hidup dengan penuh harapan dan tidak terpuruk.

“Kehidupan ini masih panjang, dan masa depan mereka masih bisa diperbaiki,” ucapnya lembut.

Dengan mata penuh haru, Mamah menutup ceritanya dengan harapan bahwa Griya Welas Asih akan terus ada untuk menjadi tempat aman bagi mereka yang membutuhkan.(kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN