
Semarang, Jatengnews.id – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi jelaskan pembangunan Jawa Tengah lima tahun kedepan.
Secara gamblang, Ahmad Luthfi menjelaskan, apa saja problem yang dihadapi Jateng, perencanaan serta program yang telah dilakukan.
Baca juga: Gubernur Jateng Terima Kunker Komisi II DPR RI, Jelaskan Pemangkasan Dana TKD
Kemiskinan menjadi salah satu yang ia sebut. Meski persentase mencapai 9,58 namun ia optimis bisa menggerus angka itu dan menyejahterakan masyarakat.
“Kamis menjabat selama 70 hari sampai hari ini. Kami bukan Nabi Musa yang bisa langsung merubah suatu keadaan. Lewat RDP ini, gagasan kami sampaikan dan kami tindaklanjuti,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II di DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, tersebut, Ahmad Luthfi menuturkan pembangunan Jateng 2025-2030. Di tahun pertama ia memimpin, Jateng akan fokus pada pembangunan infrastruktur.
Pembangunan yang linier ini sudah disepakati oleh provinsi dan 35 bupati dan Wali Kota. Semua anggaran harus difokuskan dan tak boleh dipotong-potong untuk program yang tak jelas.
“Tahun ini infrastruktur digenjot habis. Pembangunan fokus, tak di ecer-ecer di incrit-incrit. Butuh kebersamaan dari pusat, Provinsi, dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Sebagian besar alokasi anggaran ditekankan untuk menyasar program infrastruktur. Baik itu infrastruktur jalan, pertanian hingga pendidikan. Hal itu dinilai sebagai layanan dasar.
Pada 2026, Jateng akan fokus pada swasembada pangan karena bertekad menjaga posisi sebagai lumbung pangan. Pada 2024, luas lahan yang ditanami ada 1,5 juta hektare dan menghasilkan hampir 8,8 juta ton. Jateng sebagai provinsi nomor 2 yang berkontribusi pangan ke nasional.
Baca juga: Pemprov Jateng Siapkan Jalur Alternatif Mudik Lebaran
Pada Januari – April 2025 ini, luas lahan yang telah ditanami ada 731 ribu hektare dan hasil panen sudah mencapai 4,9 juta ton. Sementara di tahun ini, Jateng ditarget memproduksi 11 juta ton.
Adapun pada 2027, Jateng bakal fokus dalam pembangunan pariwisata. Kemudian pada 2028, peningkatan dan pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan industri hijau.
Di 2029 menumbuhkan daya saing daerah menuju Jateng maju berkelanjutan dan 2030 adalah perwujudan Jateng yang maju dan berkelanjutan. (02)