Kendal, Jatengnews.id – Kabar duka datang dari anggota Komisi IX DPR RI KH Amaluddin Dimyati Rois atau yang akrab disapa Gus Alam Selasa (6/5/2025) pukul 05.40 WIB. Gus Alam merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah Kendal yang tak lain putra ulama KH Dimyati Rois.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh kerabat almarhum, Ali Nahdhodin dikatakan jenazah almarhum masih berada di Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan tempat Gus Alam dirawat sejak insiden kecelakaan.
Baca juga : Gus Alam Anggota DPR RI Meninggal Dunia Setelah Kecelakaan di Tol Pemalang
“Masih di Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan dan untuk pemakaman menunggu keluarga dulu,” jelasnya
Diketahui Gus Alam merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Alam meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif pasca kecelakaan maut yang terjadi di ruas tol Pemalang–Batang, Km 315+900 jalur A, Desa Karangasem, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (2/5/2025) dini hari. Mobil Toyota Innova yang ditumpanginya menghantam truk fuso dari belakang.
Serta dua asistennya Vicka Novitasari dan Muhamad Balya tewas di tempat sementara Gus Alam menderita luka berat di bagian kepala dan tangan.
Ketua DPRD Kendal Mahfud Sodiq menyampaikan, turut berduka cita atas berpulangnya Gus Alam
“Gus Alam adalah panutan kami. Dia salah satu tokoh yang ikut membesarkan dan membawa nama baik PKB. Saya dan teman-teman PKB merasa kehilangan sosok panutan kami,” ujarnya
Putra dari ulama KH. Dimyati Rois ini dikenal ramah dan religius. Ia mendirikan Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah dua di Srogo, Sidorejo Patebon Kendal pada tahun 2017.
Ia kelahiran Kaliwungu 26 Desember 1980 yang juga alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Undip Semarang
Baca juga: Momentum Munas VI ADEKSI, Wali Kota Semarang Agustina Berharap Ekonomi Makin Tumbuh
Semasa hidupnya Gus Alam pernah terpilih empat kali menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah I (Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Salatiga), mulai periode 2009–2014 hingga 2024–2029. (Arif-03)
