
Demak, Jatengnews.id – Komunitas Puspita Bahari terus menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan reproduksi perempuan di wilayah pesisir Kabupaten Demak.
Baru-baru ini, mereka membagikan pembalut kain kepada perempuan remaja dan penyandang disabilitas di Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung.
Baca juga : BMKG Beri Peringatan Dini Warga Pesisir Demak Waspada Banjir Rob
Ketua Puspita Bahari, Masnuah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Perempuan Bantu Perempuan Pakai Pembalut Kain yang telah dimulai sejak 2023. Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan organisasi Biyung Indonesia.
“Sejak 2023, kami sudah memulai gerakan ini untuk membantu perempuan di wilayah pesisir yang terdampak banjir rob. Selain untuk kesehatan, ini juga bentuk pemberdayaan ekonomi,” ujar Masnuah kepada Jatengnews, Jumat (9/5/2025).
Puspita Bahari tak hanya memproduksi dan menjual pembalut kain, namun juga menggunakan hasil keuntungannya untuk terus memproduksi pembalut baru yang kemudian dibagikan secara gratis. Pada kesempatan ini, sebanyak 40 remaja perempuan masing-masing menerima tiga buah pembalut kain, lengkap dengan lembar panduan penggunaan dan edukasi mengenai siklus menstruasi.
“Kami ingin perempuan remaja mengenal tubuhnya dengan baik sejak dini dan paham cara menjaga kesehatan reproduksi secara mandiri,” lanjut Masnuah.
Selain menyasar remaja, Puspita Bahari juga menjangkau perempuan disabilitas yang kerap mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan kesehatan. Mereka berharap pembalut kain ini bisa menjadi solusi atas beban ekonomi sekaligus upaya untuk mengurangi limbah dari pembalut sekali pakai.
Perubahan pun terasa di Dukuh Timbulsloko. Hampir seluruh perempuan di dukuh tersebut kini telah beralih menggunakan pembalut kain. Bahkan, menurut warga setempat, pembalut sekali pakai sudah tidak lagi dijual di warung-warung desa.
“Pembalut kain ini sangat membantu kami. Selain lebih sehat dan ramah lingkungan, kami juga jadi lebih hemat. Tidak perlu beli pembalut setiap bulan,” ungkap Lasmiyah, salah satu warga yang telah menggunakan pembalut kain sejak awal program berjalan.
Hingga kini, tercatat lebih dari 1.000 lembar pembalut kain telah dibagikan kepada lebih dari 300 perempuan di kawasan pesisir Demak secara berkala selama hampir tiga tahun terakhir.
Masnuah juga menyoroti pentingnya edukasi dan klarifikasi terhadap informasi keliru terkait penggunaan pembalut sekali pakai.
“Banyak yang belum tahu kalau penggunaan pembalut sekali pakai dalam waktu lama bisa menyebabkan iritasi, ruam, bahkan infeksi. Kampanye ini sekaligus untuk meluruskan informasi tersebut,” tegasnya.
Puspita Bahari berharap ke depan ada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.
Baca juga : Cegah Abrasi Pesisir Demak, PT Siam Flotilla Persada Gandeng UNDIP
“Kami sangat berharap Pemerintah Kabupaten Demak dapat memberikan anggaran khusus untuk mendukung produksi pembalut kain ini, agar bisa menjangkau lebih banyak perempuan terdampak banjir rob di wilayah pesisir,” katanya. (Sam-03)