Beranda Daerah Sebanyak 2569 Lampion Terbang ke Angkasa di Festival Lampion Hari Waisak

Sebanyak 2569 Lampion Terbang ke Angkasa di Festival Lampion Hari Waisak

Sekda Jateng Sumarno ketika di Festival Lampion Hari Waisak 2025 di Kompleks Candi Borobudur Kab Magelang (Foto:pemprov)

Magelang, Jatengnews.id – Sebanyak 2569 lampion terbang ke angkasa langit Candi Borobudur pada Festival Lampion Hari Waisak 2569 BE/ 2025 di Lapangan Marga Utama Kompleks Candi Borobudur, Kab Magelang Senin (12/5/2025) malam.

2569 lampion yang terbang di Festival Lampion ini dilepas oleh 4000 an umat Buddha dan masyarakat dari beberapa negara.

Baca juga: Sebanyak 62 Napi Dapat Remisi di Hari Raya Waisak

Festival lampion tahun ini mengambil tema “Light of Peace”. Hal ini sebagai simbol harapan perdamaian dunia.

“Hari ini luar biasa sekali. Tahun lalu kita diguyur hujan, tahun ini cuaca cerah sekali. Antusiasme peserta lampion juga luar biasa. Hari ini telah berjalan dengan lancar dan sukses,” kata Ketua Majelis Buddha Mahanikaya Indonesia Agus Jaya pada Festival Lampion Hari Waisak.

Adapun perayaan Hari Waisak 2569 BE ini bertema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”.

Rangkaian kegiatan lainnya adalah Thudong, kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, peringatan detik-detik Waisak, dan ritual Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi.

“Harapannya pada Waisak kali ini kita berdamai dari hati, dari diri sendiri, bisa membuat damai untuk Indonesia dan dunia,” katanya.

Salah seorang peserta Festival Lampion Waisak 2569 BE, Brandon Salim mengaku, senang dapat merayakan Waisak di Borobudur bersama keluarga besarnya, yaitu sang ayah Ferry Salim dan ibunya. Ini menjadi momentum kebersamaan yang sangat jarang ia dapatkan.

“Biasanya jarang banget keluarga besar bisa kumpul dan trip (melakukan perjalanan) bareng. Kita semua ke sini berdoa bareng, terus menerbangkan lampion. Jadi senang banget,” ujar selebritas nasional itu.

Merayakan Waisak di Borobudur bukan kali pertama untuk Brandon. Setidaknya sudah empat sampai lima kali ia merayakan di sana. Lebih sering ia datang bersama kakek dan neneknya.

“Aku rekomendasikan ke semua orang untuk datang merayakan Waisak di sini,” katanya.

Selama bertahun-tahun, Borobudur selalu menjadi pusat perayaan Waisak dan festival lampion. Candi yang dibangun pada wangsa Syailendra tersebut bukan hanya warisan dunia, melainkan tempat pertemuan budaya, simbol spiritual, dan destinasi wisata yang inklusif.

Baca juga: Wakil Gubernur Jateng Sambut Panitia Waisak dan Thudong

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno  mengucapkan selamat Hari Raya Waisak bagi umat Buddha. Perayaan yang dipusatkan di Candi Borobudur tersebut telah mendatangkan ribuan masyarakat.

Rangkaian acara yang digelar juga tidak lagi milik umat Buddha, tetapi sudah menjadi milik seluruh masyarakat. Pesan kedamaian dalam tema perayaan pun, dapat dirasakan langsung oleh semua orang yang datang.

“Mudah-mudahan ini punya dampak yang besar terhadap Magelang dan Jawa Tengah. Ke depan mudah-mudahan kegiatan ini bisa lebih besar lagi,” kata Sumarno yang hadir bersama keluarganya. (02)

Exit mobile version