Kendal, Jatengnews.id – Kabupaten Kendal merupakan daerah yang mempunyai potensi yang cukup dikenal masyarakat luas.
Dimulai dari sektor industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, hasil pertanian dan kekayaan laut melimpah, dan yang terpenting adalah perekonomian terus tumbuh.
Baca juga : Bupati Kendal Dyah Kartika Perkuat Program Pemberdayaan Perempuan
Selain itu Kabupaten Kendal memiliki 266 Desa di 19 Kecamatan dan saat ini baru ada 33 Desa yang berstatus Desa Mandiri. Maka dari itu kita akan fokus pada pemerataan pembangunan di Kabupaten Kendal.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2025 – 2029 di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, Rabu (14/5/2025).
Bupati Kendal Dyah Kartika menyampaikan, Bahwa masih banyak permasalahan pembangunan di Kabupaten Kendal yang belum optimal meliputi capaian reformasi birokrasi dan akuntabilitas pembangunan daerah, pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta penanganan kawasan kumuh.
Meskipun capaian indikator pembangunan Kabupaten Kendal menunjukkan trend positif. Tetapi masih terdapat tantangan yang perlu di tuntaskan.
“Untuk menyelesaikan itu semua perlu sinergi dan kolaborasi semua pihak bukan hanya dari Pemerintah Kabupaten Kendal saja. Dan selain itu diperlukan strategi efektif dan terstruktur guna menuntaskan semua permasalahan tersebut,” jelasnya
Ia menyebut, RPJMD Kabupaten Kendal tahun 2025 – 2029 dirancang sesuai dengan visi bersama membangun Kendal semakin maju, sejahtera, adil, makmur, lestari, dan berkelanjutan.
“Adapun misi untuk mewujudkan visi tersebut yaitu peningkatan sumber daya manusia sesuai kompetensi, tata kelola pemerintahan yang efektif, pengembangan infrastruktur desa berbasis lingkungan, pemberdayaan sektor perikanan dan pertanian masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, serta. Kesempatan usaha yang luas,” jelasnya
Selain itu untuk meningkatkan pemerataan pembangunan desa dan menumbuhkan pusat perekonomian baru Pemkab Kendal akan membuat terobosan baru yaitu program Satu Kecamatan Satu Desa Unggulan.
“Kabupaten Kendal terdapat 266 desa di 19 kecamatan dan baru sekitar 33 desa atau 0,12 % yang berstatus desa mandiri. Oleh karena. Itu kita akan fokus pemerataan pembangunan di Kabupaten Kendal dengan program prioritas yaitu Satu Kecamatan Satu Desa Unggulan.
Program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan sektor perekonomian baru dengan didukung banyak potensi yang ada meliputi agrobisnis, pariwisata, dan UMKM yang tentunya bisa dikembangkan,” jelasnya
Bupati Kendal berharap, dengan memaksimalkan potensi yang ada akan meningkatkan perekonomian secara merata di Kabupaten Kendal.
“Dengan memaksimalkan potensi yang ada harapan kita semua perekonomian di Kabupaten Kendal terus meningkat dan merata,” jelasnya
Sementara itu Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Kendal Bagus Bimo Alit mengatakan, Dalam rancangan awal RPJMD yang dibahas oleh panita khusus DPRD Kabupaten Kendal terdapat beberapa isu yang harus dilakukan yaitu penguatan sektor unggulan daerah yang belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal.
Akselarasi tata kelola pemerintahan yang baik berbasis inovasi, peningkatan SDM dalam menghadapi globalisasi, pengentasan kemiskinan, ketersediaan tenaga kerja sesuai kompetensi masing – masing, pemenuhan infrastruktur pembangunan dan sarana prasarana yang merata, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk mewujudkan wilayah yang nyaman untuk dihuni.
“Harapan saya mewakili lembaga DPRD Kabupaten Kendal supaya Musrenbang RPJMD Tahun 2025 – 2029 lebih berkualitas dan fokus pada penyelesaian masalah yang ada serta harus sinkron dengan kebijakan provinsi maupun kebijakan nasional,” jelasnya.
Baca juga : Pemkab Kendal Launching Program Bersatu Siaga
Sebagai informasi dalam pelaksanaan Musrenbang tersebut juga melaunching program Kendal Satu Data Dari Desa (KenSae) dan pemberian penghargaan Desa atau Kelurahan Terbaik dalam program Desa Cantik dan Desa Cinta Statistik tahun 2023 – 2024 yaitu Desa Bumiayu Weleri dan Desa Sidorejo Brangsong. (Arif-03)
