27 C
Semarang
, 19 May 2025
spot_img

25 Mahasiswa Filipina Ikuti Linkage Workshop di Kampus SCU Semarang

Lewat program pertukaran mahasiswa atau Linkage Workshop para mahasiswa ini benar-benar dijarkan pentingnya bagaimana membuat desain bangunan atau produk yang arahnya adalah pembangunan berkelanjutan atau SDGs

Semarang, Jatengnews.id – Sebanyak 25 mahasiswa Filipina dari De La Salle University-Dasmarinas (DLSUD) mengikuti Linkage Workshop di Kampus Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang.

Linkage Workshop atau program pertukaran mahasiswa jangka pendek ini berlangsung selama 1 Minggu di Kampus BSB dan Kampus Bendan di SCU Semarang.

Program ini sekaligus merupakan salah satu bentuk kerja sama International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) SCU Semarang bersama College of Engineering, Architecture and Technology (CEAT) DLSUD Filipina.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kurikulum FAD SCU Ir. Yulita Titik S, MT menyampaikan, program pertukaran mahasiswa ini sudah terlaksana 5 tahun yang lalu setelah dilakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan jangka waktu selama 5 tahun.

Baca juga: SCU Semarang Gaungkan Semangat Peduli Lingkungan

“Jadi kegiatannya itu meliputi pertukaran mahasiswa.  Disamping memberikan workshop juga ada pengenalan budaya dan pengajaran dari dosen. Jadi kalau kita ke sana biasanya dosen kita ngajar di sana, begitu sebaliknya kalau mereka datang ke sini dosen mereka ngajar disini seperti memberikan kuliah umum,” ujar Wakil Dekan Yulita kepada wartawan.

Beliau menambahkan, kebetulan tahun 2025 ini tahun yang terakhir untuk MoU yang pertama, dan MoU itu akan diperbaiki dan sekarang akan merumuskan MoU yang akan datang atau 5 tahun ke depan.

Adapun ditahun terakhir ini, para mahasiswa Filipina mengikuti workshop dengan mengambil tema sustainability through design, artinya bahwa desain itu bisa memberikan penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan.

“Apalagi, sekarang ini gencar-gencarnya kampanye menyelamatkan bumi. Kalau di Katolik Paus juga pernah mencetuskan Laut Gatusi artinya bagaimana menyayangi bumi. Terus kemudian dari Internasional juga mengkampanyekan terkait Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.

Salah satu dosen membimbing para mahasiswa Filipina saat mengikuti Linkage Workshop di Kampus BSB SCU Semarang, Sabtu (17/5/2025). (Foto: JN)

Sementara untuk tema workshop kali ini berkaitan dengan bagaimana membuat bangunan bisa menghemat energi. Sehingga sedikit arahnya bahwa membuat sebuah desain bangunan itu tentunya harus hemat energi.

“Karena targetnya kalau SDGs itu sampai ditahun 2.100 kenaikan suhu bumi itu tidak boleh lebih dari 2 persen atau 2 derajat. Padahal sekarang baru menginjak 35 tahun setelah dicetuskan kenaikan sudah hampir 0. 8 persen,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Yunita, kalau tidak digenjot bisa melampau 2 persen kenaikan suhunya, makanya kampanye SDGs yang terus semakin digencarkan. “Maka dari itu, kami atau FAD SCU Semarang arah desainya yang berkaitan ke lingkungan seperti desain-desain produk atau kemasan yang ramah lingkungan,” tegasnya.

Baca juga: SCU Semarang Lepas 515 Wisudawan Periode Pertama 2025

Sedangkan untuk di Kampus Bendan, kata Yunita, dilaksanakan workshop bagaimana memamfaatkan limbah seperti pemanfaatan limbah kertas menjadi bata yang dilakukan melalui proses pencampuran limbah kertas dengan tapioka dan kemudian dipadatkan dan dikeringkan.

Setelah kering prosesnya ada dua macam apakah diekspos atau tidak?, kalau tidak diekspos batu tersebut dilapisi kalsibot kemudian baru dicat sehingga ada lapisan anti air yang tujuannya tidak mudah berjamur.

Sementara itu, Yunita menambahkan, selain mahasiswa mengikuti yang pertama workshop, kedua pengenalan budaya khususnya budaya Kota Semarang, “Jadi mereka kami ajak ke Kota Lama kemudian diajak Sobokartti sebagai gedung cagar budaya di Kota Semarang,” tambah Yunita.

Adapun untuk pemberian kuliah umum di kampus SCU Semarang dari dosen DLSUD Filipina yakni dosen Joan Bermundo (Multimedia Arts) dan Ar. Christian Paolo Langrana (Arsitektur).

Ramah Lingkungan

Dosen Program Studi Arsitektur SCU Christian Moniaga, ST, Mars menambahkan, melalui program ini, karena tema kali ini adalah sustainability through design atau keberlanjutan melalui desain maka para mahasiswa diajarkan tentang Edge. Egde adalah aplikasi OpensShot dengan tujuan memberikan kalkulasi perhitungan energi bangunan.

Baca juga: SCU Ajak Paslon Pilwakot Semarang Diskusi dan Sarasehan

Jadi bagaimana mengetahui meterial bangunan khususnya di selubung bangunan seperti dari kasatnya atau tampaknya material apa yang akan ditentukan. Kemudain shading atau bayangan, bangunan dikalkulasi dan dihitung kemudian didesain.

“Sehingga nantinya bisa menghasilkan hasil perhitungan bangunan kita, berapa persen efisien energi yang sudah dihasilkan. Dan tak kalah penting adalah keberadaan jendela atau windows dari bangunan berapa persen dari luas bangunan. Sehingga ini perlu diperhatikan dan harus dipahami oleh mahasiswa,” jelasnya.

Para mahasiswa Filipina membuat desain produk saat mengikuti workshop di Kampus BSB SCU Semarang, Sabtu (17/5/2025). (Foto: JN)

Sementara dari sisi desain terkait tema sustainability through design, Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) SCU, Louis Cahyo Kumolo Buntaran, SDs, MM menambahkan, mahasiswa diajak membuat packaging atau kemasan yang baik.

Misalnya tadi problem yang ditemukan teman-teman yakni produk wedang herbal (minuman), dimana produknya belum ada informasi-informasi yang jelas bagimana tata cara penggunaannya dan berapa lama produk tersebut dapat digunakan dan lainnya.

“Artinya lewat program ini, mahasiswa diajak bagaimana membuat kemasan ini tidak cuman sekedar kemasan tapi harus ada nilai yang lain-lain, value lain yang mana ini mendukung juga dengan apa yang dikampayekan dari SDGs,” jelasnya. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN