26 C
Semarang
, 21 May 2025
spot_img

Banjir Lumpuhkan Pertanian Karangrejo, Petani Ancam Tak Bayar Pajak

Demak, Jatengnews.id – Musibah banjir yang melanda Kabupaten Demak, terutama akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, memberikan dampak besar terhadap sektor pertanian. Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, menjadi salah satu wilayah dengan kerusakan paling parah.

Lahan pertanian seluas ratusan hektare tenggelam, mengancam gagal panen dan merugikan petani hingga miliaran rupiah.

Baca juga : Aktivitas Belajar Lumpuh SMPN 3 Bonang Terendam Banjir Satu Meter

Petani sekaligus perangkat Desa Karangrejo, Wahid Ulin Nuha, mengungkapkan kondisi pertanian di desanya kini benar-benar lumpuh.

“Kondisi pertanian di desa kami Karangrejo, Bonang Demak, saat ini setelah terjadinya jebol tanggul Kali Tuntang itu mengakibatkan seluruh pertanian lumpuh total. Ada sekitar 200 hektare tenggelam karena limpasan air,” ujar Ulin, Rabu (21/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa kerusakan ini terjadi saat tanaman padi baru berusia satu bulan.

“Padahal kurang dua bulan lagi sudah siap panen,” tambahnya. Akibatnya, kerugian ditaksir sangat besar.

“Kalau dihitung kerugian sementara itu satu bau-nya enam juta rupiah kali 200 hektare. Itu belum termasuk tambak perikanan yang juga tenggelam, sekitar 50 hektare,” jelasnya.

Petani pun berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah.

“Harapan kami saat ini, Pemkab bisa membantu sedikit untuk meringankan para petani di desa kami,” ucap Ulin.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa petani keberatan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) apabila lahan mereka masih dalam kondisi terendam.

“Sawah tenggelam semua, petani enggan membayar pajak. Kalau begini, bisa berdampak pada berkurangnya penarikan PBB di Desa Karangrejo,” tegasnya.

Selain itu, Ulin menyoroti kerugian desa karena tanah kas desa seluas 38 hektare juga ikut terendam.

“Tanah kas desa itu tidak bisa dilelang, padahal itu sumber pendapatan desa. Ini sangat merugikan,” katanya.

Data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan) Demak menyebutkan bahwa total lahan terdampak banjir di Kabupaten Demak mencapai 1.377,38 hektare, dengan kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Bonang. Di Desa Karangrejo sendiri, dari total 328 hektare lahan, sebanyak 250 hektare tergenang dan mengalami puso (gagal panen).

“Penyebab utama kerusakan adalah curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Tuntang,” ujar Kepala Dinpertan Demak, Agus Herawan, dalam laporan insidentil periode 11–20 Mei 2025.

Sementara itu, data dari BPBD Demak per 21 Mei 2025 menunjukkan bahwa dampak banjir turut memengaruhi 730 hektare lahan pertanian, ±2.903 KK, 11.462 jiwa, serta merusak ribuan rumah, fasilitas pendidikan, ibadah, dan kesehatan.

Petani berharap ada solusi jangka panjang yang disiapkan Pemkab untuk mencegah bencana serupa.

Baca juga : Demak Banjir, Tanggul Sungai Tuntang Jebol dan Ratusan Rumah Terendam

“Kami butuh bukan hanya bantuan sekarang, tapi juga perbaikan tanggul dan sistem irigasi supaya ke depan petani tidak selalu menjadi korban,” pungkas Ulin. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN