27 C
Semarang
, 23 May 2025
spot_img

Keberadaan Jasad Korban Pembunuhan di Perairan Karimunjawa Belum Terang

Semarang, Jatengnews.id – Teka-teki keberadaan jenazah dua anak kapal (ABK) asal Indramayu yang diduga terlibat perseteruan di wilayah perairan Karimunjawa, Jepara sampai hari ini masih belum menemukan titik terang.

Dalam informasi yang dihimpun, bahwa kejadian ini bermula pada Kamis (27/2/2025), saat KM Vizz Jaya 2 berangkat dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara.

Baca juga : VIDEO Kronologi Pelaku Ungkap Pembunuhan Keji di Demak

Kapal tersebut, mulanya bertujuan ke Kalimantan dengan mengangkut 12 ABK untuk menangkap cumi-cumi.

Selama KM Vizz Jaya 2 tersebut melaut selama hampir satu bulan, terjadi perseteruan antara 12 ABK sehingga terjadi pembunuhan dengan korban Antoni dan Kunedi kakak – adik asal Indramayu.

Setelah pembunuhan tersebut, pelaku membuang jasad Anton dan Kunedi pada 26 Maret 2025 lalu di perairan laut Karimunjawa.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menyampaikan, bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui dimana keberadaan jenazah kedua korban tersebut.

Jika melihat petunjuk yang memungkin keberadaan jasad korban, yakni adanya penemuan mayat tanpa kepala di pesisir Pantai Sumenep, Madura pada Minggu (6/4/2025).

Namun saat ini, temuan mayat tersebut masih belum terkonfirmasi bahwa apakah itu jenazah Anton dan Kunedi atau bukan karena sedang proses tes DNA.

“Kita masih menunggu hasil tes DNA, apakah identik dengan korban yang dibuang ditengah laut Jepara,” terangnya kepada awak media, Kamis (22/5/2025).

Diketahui juga, para ABK ini sempat berupaya melakukan pelarian. Namun karena nahkoda sudah terbunuh dan tidak ada yang paham soal navigasi, maka terdampar di perairan Karimunjawa.

Singkatnya, sepuluh ABK ini ditangkap oleh aparat. Kasus ini telah ditangani oleh Direktorat Polisi Air dan Udara (Dit Polairud) Polda Jateng

“Belum ada informasi (hasil tes DNA), proses pemberkasan masih dilakukan oleh Direktorat Polairud (Polisi Air dan Udara),” jelasnya.

Saat ini, kabarnya proses pencarian sudah diberhentikan karena kejadian sudah terlampau lama dan menunggu hasil tes DNA atas kasus temuan Mayat di Madura.

Meskipun demikian, sepuluh ABK yang sebelumnya ditemukan terdampar di perairan Karimunjawa tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Sepuluh tersangka masih proses di Direktorat Polairud Polda Jateng,” ujarnya.

Dugaan yang beredar apa penyebab terjadinya insiden ini ada beberapa versi, ada yang mengatakan karena perebutan jatah hasil tangkapan dan adanya dugaan kedua korban yang merupakan nahkoda sempat melakukan pemukulan kepada ABK.

“Pada prinsipnya ada permasalahan di Kapal, kemudian para awak kapal melawan terhadap nahkodanya,” terang Artanto yang masih belum mendetailkan seperti apa kasusnya.

“Intinya terjadi aksi kekerasan diatas kapal lah,” imbuhnya.

Perihal tindakan pembunuhan ini apakah berkaitan dengan misi balas dendam oleh ABK yang merasa tertindas, ia masih belum bisa menyimpulkan.

Baca juga : Marak Penjualan Miras, DSKS Datangi Satpol PP Surakarta

“Kita tidak bisa menyimpulkan seperti itu, karen rangkaian suatu peristiwa diatas kapal dan belum diketahui pastinya,” tandasnya. (Kamal-03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN