29 C
Semarang
, 29 May 2025
spot_img

Gubernur Jateng Tinjau Pembangunan Kolam Retensi Terboyo Sriwulan, Dapat Atasi Rob dan Banjir

Semarang, Jatengnews.id – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen meninjau pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan Semarang Selasa (27/5/2025) pagi.

Kolam retensi Terboyo dan Sriwulan ini diharapkan dapat menampung total kurang lebih 7 juta kubik air, sehingga dapat atasi rob dan banjir.

Perlu diketahui kolam retensi Terboyo dan Sriwulan terpisah oleh Kali Babon. Kedua kolam retensi itu dilengkapi dengan rumah pompa untuk mengalirkan air dari kolam retensi ke laut, sehingga mencegah genangan yang berkepanjangan.

Baca juga: Pemprov Jateng dan UNS Berikan Alat Pengolahan Enceng Gondok, Ubah Jadi Bio Briket dan Paving Block

Konstruksi kolam retensi terintegrasi dalam projek pembangunan jalan tol Semarang-Demak tahap 1 yang juga menjadi giant sea wall, tepatnya pada seksi 1C.

“Kita sudah cek, kolam retensi Terboyo luasnya hampir 189 ha, bisa menampung 6 juta kubik air, kemudian sebelahnya adalah Sriwulan luasnya 28 ha bisa menampung 1 juta kubik lebih. Artinya, dengan penyiapan jangka panjang ini cukup untuk mengcover terjadinya rob atau banjir,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi didampingi Taj Yasin Maimoen saat berada di lokasi.

Ahmad Luthfi menjelaskan, langkah-langkah konkret sudah disiapkan, ada jangka pendek, menengah, dan panjang. Semua itu dilakukan dengan kerja komprehensif antara pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan dinas-dinasnya, serta pemerintah kabupaten/kota. Hal itu wujud dari kehadiran negara dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita sudah hampir satu bulan melakukan infiltrasi di daerah Sayung, Demak, termasuk Semarang. Kita tidak bisa kerja-kerja parsial, kita harus kerja-kerja komprehensif bahkan di tingkat desa dan kecamatan sudah saya tarik ke provinsi untuk melakukan brain storming kemarin,” jelasnya.

Progres kontruksi Tol Semarang-Demak tahap 1 antara lain Seksi 1A realisasi fisik 62,98% dengan target selesai 31 Juli 2026; Seksi 1B realisasi fisik 40,93%, target selesai 25 April 2027; dan Seksi 1C realisasi fisik 25,97%, target selesai 27 September 2026.

Sementara target jangka pendeknya pada Januari 2026 nanti sudah dapat digunakan secara fungsional. Artinya tanggul ini sudah terbentuk cuma belum dioperasionalkan sebagai jalan tetapi sudah bisa membantu untuk menahan air laut agar tidak terjadi banjir rob.

“Bisa dilihat ini adalah bentuk giant sea wall atau tanggul laut. Insyaallah Januari nanti sudah fungsional, belum operasional. Minimal kalau fungsional ini sudah mengatasi rob itu sendiri. Ini adalah langkah jangka panjang antara pemerintah dalam hal ini balai jalan nasional dengan kita,” ungkap Ahmad Luthfi sebagaimana dijelaskan petugas Direktorat Jenderal Bina Marga.

Sembari menunggu pembangunan tol Semarang-Demak tahap 1 atau tanggul laut selesai, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek dan menengah.

Di antaranya asistensi di wilayah Demak yang dicover oleh dinas terkait, kemudian mendidik dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyesuaikan dengan situasi yang terjadi saat ini.

Menurut Ahmad Luthfi, penyesuaian itu diperlukan karena penurunan muka tanah di wilayah Pantura Jawa Tengah sangat masif, rata-rata per tahun 8-14 cm. Hal itu ditambah adanya fenomena La Nina, sehingga debit air bertambah dan rob di wilayah Pantura sangat tinggi.

“Masyarakat kita sudah bertahun-tahun seperti ini. Makanya kami kebut betul, saya sudah diskusi dengan Kementerian PU. Kemudian saya diskusi dengan yang lain, kita semua turun untuk menyelesaikan ini secara bersama-sama. Masyarakat sudah kita rangkul semua untuk menyelesaikan ini, dari kecamatan dan desanya sudah kita cek,” kata Ahmad Luthfi.

Penanganan yang juga perlu dikebut adalah titik di jalan Pantura, tepatnya di depan Polytron. Di sana debit air cukup tinggi dan menutup jalan raya. Titik tersebut pada 2022 lalu sudah ditinggikan oleh Kementerian PU tetapi dalam waktu dekat sudah turun lagi.

“Di sana ada beberapa sodetan sungai. Di Polytron kemarin tahun 2022 kemarin sudah ditinggikan. Tapi ditinggikan mengko mudun meneh. Tinggikan lagi, mudun meneh,” ujar Luthfi.

Salah satu jalan untuk menanggulangi hal itu adalah tanggul laut tetapi masih butuh waktu panjang. Oleh karena itu, Ahmad Luthfi menyiapkan langkah jangka pendek dan menengah dengan melakukan normalisasi sungai pelayaran yang ada di dekat titik tersebut.

Baca juga: Pemprov Jateng Pastikan Penanganan PMK Terus Ditingkatkan

“Normalisasi ini sudah kita bahas. Kita harus kebut. Ini dari tiga tahun lalu sudah kayak gini,” jelasnya.

Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menambahkan, upaya yang dilakukan Pemprov Jateng dalam waktu dekat adalah memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir dan rob. Salah satunya terkait kebutuhan air bersih.

“Tambahan ya, nanti untuk masyarakat di wilayah Sayung yang terdampak kan mereka butuh air bersih. Nanti desalinasi kita siapkan di situ. Sebagian untuk rumah apung juga sudah mulai kita bahas, kita siapkan untuk masyarakat situ,” katanya. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN