Karanganyar, Jatengnews.id – Pemkab Karanganyar dan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan penanaman bawang putih bersama dalam rangka program kemitraan pelaku usaha penerima PPRK (Pertimbangan Penetapan Rencana Kebutuhan) 2025, Selasa (27/5/2025), di Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu Karanganyar.
Penanaman bawang putih bersama diikuti Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana, perwakilan Kementerian Pertanian, pimpinan perusahaan importir, kelompok tani, hingga perwakilan dari Bank Indonesia dan pelaku industri hortikultura nasional.
Baca juga: Pemkab Karanganyar Gencarkan Penanggulangan Rokok Ilegal
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Andi Muhammad Idil Fitri menyampaikan, penanaman bawang putih bersama merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor dan mendorong swasembada bawang putih nasional.
“Indonesia pernah mencapai swasembada bawang putih di era 1980-an hingga 1990-an, dan kini semangat itu kembali kita bangun. Program ini telah dimulai sejak 2017 dan terus bergulir melalui berbagai skema, baik APBN maupun non-APBN,”ujarnya.
Menurut Andi Muhammad Idil Fitri, pada tahun 2019, produksi nasional sempat menyentuh angka 88 ribu ton, meski kemudian menurun selama masa pandemi. Pada 2024, produksi kembali meningkat menjadi 39 ribu ton.
“Kabupaten Karanganyar sendiri saat ini menduduki peringkat kelima di Jawa Tengah dan ketujuh secara nasional dalam produksi bawang putih,”ungkapnya.
Dikatakannya, Tawangmangu memiliki varietas unggul ‘Tawangmangu Baru’ dan kini sedang dikembangkan varietas baru bernama ‘Berkah’ yang dikembangkan oleh Mulyono Herlambang.
Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, lanjutnya, melalui Menteri Pertanian, kegiatan tanam dengan skema non-APBN ini ditargetkan mampu meningkatkan produktivitas hingga 20 ton per hektare. Oleh karena itu, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pelaku usaha menjadi sangat krusial.
Musim tanam Mei–Juni 2025 mencakup, Karanganyar: 109 hektare, Wonosobo: 100 hektare, Bima NTB: 165 hektare
“Di Karanganyar, kemitraan dilakukan oleh PT Agrindo Nusantara Jaya (59 ha, 12 kelompok tani) dan PT Langgeng Rejeki Indonesia (50 ha, 12 kelompok tani). Program ini juga akan diperluas ke Temanggung, Magelang, dan daerah lainnya pada musim tanam Oktober–Desember,”tandasnya.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar Selesai Retret, Disambut Pejabat Pemkab
Sementara itu, Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, memberikan apresiasi atas dukungan Kementerian Pertanian dan semua pihak yang terlibat dalam pengembangan bawang putih di Karanganyar.
“Wilayah dataran tinggi Karanganyar sangat cocok untuk pengembangan komoditas ini. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis ekosistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan dapat terwujud,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Karanganyar siap mendukung dari sisi regulasi, pendampingan teknis, hingga fasilitasi kemitraan agar petani semakin sejahtera.(Adv-02)