Beranda Daerah Suplai Material Terganggu Pungli, Proyek Tol Semarang–Demak Terancam Molor

Suplai Material Terganggu Pungli, Proyek Tol Semarang–Demak Terancam Molor

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bersama saat tinjau lokasi pengerjaan proyek Tol Semarang-Demak. (Foto: Dok)

Demak, Jatengnews.id – Dugaan pungutan liar (pungli) dalam distribusi material untuk proyek Tol Semarang–Demak kembali mencuat. Humas CRBC Wika PP, Robby Sumarna, menyebut adanya pungli yang dilakukan oleh oknum tertentu dengan mengatasnamakan masyarakat di sekitar lokasi proyek.

“Informasi dari para sopir dan pengusaha suplai pasir, mereka mengeluhkan adanya pungutan liar untuk bisa masuk ke area proyek. Nilainya bervariasi antara Rp8.000 hingga Rp24.000, tergantung volume material yang dibawa,” ujar Robby saat di konfirmasi, Kamis (29/5/2025).

Baca juga : Pemerintah Kebut Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak

Menurutnya, pungutan tersebut sangat merugikan dan tidak berdasar, sebab pemeliharaan jalan sudah menjadi bagian dari kontrak antara kontraktor dan Kementerian PUPR. Ia menyebut praktik pungli ini terjadi di wilayah Morosari hingga Bedono, dan telah berlangsung cukup lama.

Robby menjelaskan bahwa kedatangan Gubernur Jawa Tengah ke proyek Tol Semarang–Demak baru-baru ini tidak hanya untuk meninjau progres pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut, tetapi juga memantau pengerjaan kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan. Kolam ini nantinya akan menampung air saat banjir rob terjadi, masing-masing dengan kapasitas 6,7 juta meter kubik untuk Terboyo dan 1,1 juta meter kubik untuk Sriwulan.

Meski begitu, Robby mengakui masih ada genangan air di wilayah Sayung lantaran sekitar 800 meter tanggul tol belum tersambung.

“Pekerjaan masih berjalan sesuai progres, dan ditargetkan tersambung sekitar Oktober 2025,” katanya.

Ia juga menyebut cuaca hujan sebagai kendala utama yang membatasi pengiriman material dari tambang (quarry).

Ia berharap masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lokasi pekerjaan, dapat mendukung kelancaran proyek ini.

“Proyek ini untuk masa depan anak cucu kita. Sayung dan Genuk sudah lama terdampak rob. Kalau proyek ini selesai, anak-anak kita bisa sekolah dan bekerja dengan lebih nyaman,” imbuh Robby.

Pihaknya menegaskan bahwa gangguan selama pembangunan bersifat sementara, namun manfaatnya akan dirasakan dalam jangka panjang.

Baca juga : 22 Ribu Pekerja di Demak Dapat Jaminan Sosial

“Mari kita dukung proyek ini agar percepatan pekerjaan bisa kami lakukan dengan baik dan kualitas tetap terjaga,” pungkasnya. (Sam-03)

Exit mobile version