Beranda Daerah Pemkab Karanganyar Luncurkan Aplikasi Sedap Betul Jamuku, Kendalikan Kasus TBC

Pemkab Karanganyar Luncurkan Aplikasi Sedap Betul Jamuku, Kendalikan Kasus TBC

Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana di penandatanganan peluncuran aplikasi Sedap Betul Jamuku. (Foto:kominfo)

Karanganyar, Jatengnews.id – Untuk mengendalikan kasus TBC dan memastikan setiap pasien memiliki jaminan kesehatan yang aktif, Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar meluncurkan aplikasi program inovatif Sedap Betul Jamuku (Sistem Digital Platform Bantu Pasien TBC Lancar Dapatkan Jaminan Kesehatan), Rabu (28/5/2025) di Ruang Derkuku, Kantor Bupati Karanganyar.

Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana, mewakili Bupati Karanganyar Rober Christanto.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Luncurkan Aplikasi Si Petruk

Wakil Bupati Adhe Eliana mengatakan, program ini merupakan  langkah strategis dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis digital di Karanganyar, sekaligus wujud keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung penanggulangan TBC—penyakit menular yang masih menjadi tantangan kesehatan nasional.

Menurut Wakil Bupati, melalui Platform Sedap Betul Jamuku pasien TBC akan lebih mudah dan cepat dalam mengakses jaminan kesehatan yang mereka butuhkan.

“Aplikasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis digital di Karanganyar, terutama dalam penanggulangan, penyembuhan  dan penyebaran penyakit TBC,”ujarnya.

Wakil Bupati berharap inovasi ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam membangun ekosistem kesehatan yang inklusif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Karanganyar, Retno Sawartuti menyampaikan, melalui inovasi Sedap Betul Jamuku, pihaknya melakukan bridging data pasien TBC dengan data kepesertaan JKN.

“Jika ditemukan pasien yang tidak aktif, statusnya langsung kami aktifkan saat itu juga melalui JKN APBD,”jelasnya.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Bentuk Desa Tangguh Bencana

Retno menerangkan, pengobatan TBC harus dijalani selama enam bulan tanpa henti untuk mempercepat penyembuhan.

Dikatakannya, walaupun  obat TBC disediakan gratis oleh pemerintah, pasien sering kali mengalami kendala dalam membayar biaya penunjang perawatan akibat tidak memiliki keanggotaan aktif di program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan.

”Inovasi Sedap Betul Jamuku,  membantu pasien agar tidak terputus dalam melakukan  pengobatan yang disebabkan kendala biaya perawatan,”jelasnya. (Adv-02)

Exit mobile version