
Semarang, Jatengnews.id – Universitas Diponegoro dan Djarum Foundation, Polytron, dan iForte resmikan Polytron Stadium di Tembalang Semarang Senin (2/6/2025).
Polytron Stadium yang merupakan arena bulutangkis bertaraf internasional ini diharapkan bisa membangkitkan semangat mahasiswa untuk lebih semangat menggeluti olahraga bulutangkis dan bisa memberikan prestasi di even nasional dan internasional.
President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono yang hadir langsung mengatakan pembangunan Polytron Stadium merupakan rangkaian upaya Djarum Foundation dalam membangun ekosistem olahraga bulutangkis yang kokoh.
Baca juga: MilkLife Soccer Challenge Seri Kedua Digelar di Kota Solo
Victor menambahkan tak hanya dari sekadar bangunan, stadion ini adalah simbol tekad untuk membangkitkan kembali kejayaan bulutangkis Indonesia dari lingkungan akademik, demi melahirkan atlet-atlet kampus yang siap bersinar di level dunia.
‘’Kami percaya bahwa bulutangkis merupakan kebanggaan bangsa, sehingga harus terus ditumbuhkan. Djarum Foundation tetap berkomitmen menjaga marwah bulutangkis sebagai olahraga yang digemari masyarakat Indonesia. Polytron Stadium bukan hanya fasilitas, tapi ladang pembibitan juara masa depan. Dari sini kami berharap mahasiswa memiliki wadah untuk menyalurkan talenta di cabang olahraga bulutangkis,” ujar Victor Senin (2/6/2025) di sela peresmian Polytron Stadium.
Polytron Stadium dibangun di atas lahan seluas ± 11.000 m 2 . Pembangunan dimulai pada 2 Oktober 2023 dan rampung pada 27 Agustus 2024.
Selama kurang lebih 330 hari, proses konstruksi berlangsung dengan komitmen tinggi terhadap kualitas dan keselamatan kerja.
Dengan alokasi anggaran sebesar lebih dari Rp43 miliar, proyek ini mencerminkan sinergi dan kolaborasi kuat antara Djarum Foundation, Polytron, dan iForte dengan Universitas Diponegoro (Undip).
Polytron Stadium dilengkapi dengan 5 lapangan bulutangkis, tribun berkapasitas 300 orang, toilet ramah difabel, lounge atlet, ruang kantor, hingga ruang merchandise.
Keunggulan yang membuat stadion ini bertaraf internasional adalah ukuran setiap lapangan 13,4 x 6,10 meter dengan lapisan 100% PVC wear layer, grid stabilizing layer, fiberglass layer, decompression layer, dan foam layer dari Flypower.
Desain stadion pun tak kalah ikonik dengan dilengkapi shuttlecock raksasa di sisi depan menjadi simbol kecepatan, ketekunan, dan dedikasi, seolah menyambut setiap atlet yang datang untuk bertanding dan berlatih.
Sedangkan Rektor Undip Prof Dr Suharnomo S.E., M.Si, mengapresiasi atas pembangunan fasilitas ini. Dia menilai Polytron Stadium diharapkan dapat membangkitkan jiwa kompetitif dan pantang menyerah para generasi muda, khususnya mahasiswa Undip.
Karena dua elemen tersebut merupakan modal penting dalam meraih kesuksesan di masa mendatang.
‘’ Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation, Polytron, dan iForte yang telah membangun Polytron Stadium di kampus kami. Kami percaya stadion ini bukan hanya sebagai tempat latihan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa kami untuk lebih giat berolahraga, mengejar prestasi, dan membentuk karakter melalui olahraga. Semoga semakin banyak mahasiswa yang terpacu untuk aktif berolahraga dan berprestasi,” ujar Suharnomo.
Senada CEO Polytron, Hariyono, menjelaskan bahwa stadion ini dibangun dengan filosofi yang lebih dari sekadar fasilitas olahraga. Ia menambahkan dengan berdirinya Polytron Stadium, diharapkan semangat bulutangkis kembali membara dari dunia akademik, menghubungkan cita-cita pendidikan dengan tekad untuk berprestasi di panggung olahraga nasional dan internasional.
‘’Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan. Ini adalah rumah baru bagi bulutangkis Indonesia. Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso meyakini, Polytron Stadium akan menjadi sarana mahasiswa untuk membangun jejaring yang luas melalui olahraga bulutangkis.
“Tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bermain bulutangkis, kami berharap Polytron Stadium juga menjadi sarana untuk membangun jejaring yang lebih luas bagi para civitas kampus,” harapnya.
Peresmian Polytron Stadium juga dihadiri legenda bulutangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky.
Usai prosesi penandatanganan prasasti dan serve shuttlecock perdana, acara dilanjutkan dengan pertandingan exhibition antara tim legenda PB Djarum melawan Rektor Universitas Diponegoro, serta coaching clinic bersama UKM Bulutangkis Undip dan klub mitra PB Djarum.(02)