Jakarta, Jatengnews.id – Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, disebut sebagai kawasan andalan pertumbuhan ekonomi dan properti nasional 2025.
Pasalnya, PIK didukung Infrastruktur yang mumpuni, khususnya dua akses tol langsung dari Tol dalam Kota dan Jakarta Outer Ring Road (JORR), menjadi keunggulan tersendiri dan berbeda dibandingkan dengan kawasan lainnya.
Baca juga: Pasutri Ditemukan Meninggal di Rumah Sendiri
Dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (1/6/2025) Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Bambang Ekajaya, mengatakan, kemudahan akses salah satu yang mengangkat nilai kawasan PIK secara signifikan dan mampu bersaing dengan kawasan lainnya.
“Dengan adanya dua akses tol langsung menuju PIK, baik dari arah tol dalam kota maupun tol Jakarta Outer Ring Road, mobilitas penghuni dan pengunjung menjadi sangat mudah. Ini yang membuat PIK unggul dibanding proyek properti lainnya,”ujarnya.
Menurutnya, keunggulan konektivitas tidak hanya mempermudah pergerakan, tetapi juga mendorong pertumbuhan kawasan secara menyeluruh. PIK kini menjadi tempat bernaung bagi ribuan pelaku usaha, dari UMKM lokal hingga merek-merek internasional.
Bambang menambahkan PIK layak dijadikan tolok ukur pengembangan kawasan karena mampu terus berekspansi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Saat ini, PIK 3 tengah disiapkan dengan konsep kota terpadu yang lebih futuristik dan berorientasi jangka panjang.
“PIK adalah contoh nyata bahwa jika infrastruktur dan akses dibangun dengan visi jangka panjang, maka properti akan tumbuh secara berkelanjutan. Kawasan ini bukan hanya proyek, tapi motor ekonomi,”tandasnya.
Ia juga menyoroti besarnya potensi sektor perumahan nasional, terutama mengingat backlog yang masih menyentuh angka lebih dari 15 juta unit berdasarkan data BPS 2024. Kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menengah bawah (MBT) masih sangat tinggi.
Baca juga: Rumah Tua Terbengkalai, Pengusaha Properti Ini Tergerak Perbaiki dan Mempercantik
“Tantangannya adalah ketersediaan subsidi yang masih terbatas. Tahun ini, hanya sekitar 420 ribu unit yang tercover dari target 3 juta hunian per tahun. Tapi ini sekaligus jadi peluang besar,” ujarnya.
Bambang mengajak masyarakat maupun investor memanfaatkan situasi saat ini. Dengan tekanan pasar yang belum sepenuhnya pulih, banyak properti dan lahan yang ditawarkan di bawah harga pasar.(iwan-02)